Selasa, 21 April 2009

SURAT TU RASUL

ALLOHUMMA Solly'alamuhammad wa'ala ali muhammad

DEAR RASULULLAH

RASUL.. Aq tahu pasti engkau adalah suri tauladan terbaik sepanjang alam semesta ini ada.DAN Sudah sepantaslah aq niru dirimu dalam hal akhlak..

Tapi rasul sulit untuk menirumu ditengah keterbatasanqu ya rasul...

Aq tak begitu paham kenapa aq ini bodoh?

Aq tak begitu paham kenapa aq ini pemalas?

Aq tak begitu paham kenapa aq ini begitu materilistis?

AQ TAK BEgitu berani tuk ngelakuin apa yang dikatakan hatiqu, aq masih saja membuat Diriqu{hatiqu} menangis, aq masih saja selalu membuat orang tuaqu cemas,aq masih saja membuat guru2 ku, aq masih saja membuat teman2 qu harus berbuat curang demi qu ..

INI SEMUA KArna kebodohan dan kemalasanqu.. COBA kalo aq bELAJAR TEKUN DAN MELAWAN HAWA NAFSUQV, COBA KALO AQ TERUS BERKOMUNIKASI DENGAN HATIQU..

Aq MENGATAKAN INI YA RASUL KARNA PERISTIWA TADI PAGI.., AQ UN tuk Menentukan KELULUSANQU DSEkolah..

GURU2 TAU KALO AQ INI ADALAH MAKHLUK YANG TIDAK CERDAS DALAM MENJAWAB SOal 2 UN YANG MEREPOTKAN ITU..

JD GURU2 ITU COBA BERMAKSUD MENOLONGKU Dengan mempertaruhkan NYAWAQU SENDIRI MESKIPUN BUKAN AQ SAJA YANG BODOH..

Tapi aq telah zalim pada diriqu sendiri.. Pd teman2qu , pda gurv2 aq kasian.. Pda mereka dan pada diriqu semdiri

PADAHAL KALO MEREKA KETAHUAN ADA KONSEKUAENSI BURUK YANG HARUS MERKA TANGGUN

@JABATANHIlang
@PENJARA
@SEKOLAH RUSAK

AQ TAK MAU Lg menyontek dan beRBUAT CURANG .. Allah pasti marah padaqu YA KAN RASUL.. Aq malu karna aq bodoh dan pemalas..

TAPI AQ TIDAK TaHU GIMANa cara merubahnya..

Esok pun aq akan menghapdapi UN , TAPI AQ BELUM SIAP..

Aw..aw... Astaghfirullohal'azim..

Aq benar gak tau harus mempelajari apa lagi..

Yang jelas aq tak mau menyontek rasul TAPI AQ JUGA TAK MAU UNTUK TIDAK LULUS UJian karna orang tuaqu pasti aq akan jd gila dan pasti aq akan jd orang yang merepotkan dia lg..,teman2qu lg,guru2qu lg..

Ah..AQ ingin jd sepertimu..
Aq ingin belajar yang tekun malam ini..

Dan aq harus yakim pdaqu dan allah pasti akan memberiqu jallan

KARNA AQ ADALLAH MAKHLUK PINTARNYA ALLAH..

Aq ingin menjadi pintar sepertimu, cerdas sepertimu..

UDAH AH.. Hatiqu dah cuku p terluka

astaghfirullah,hal'azim

aQ MASI MENJADI SAMPAH NYA ALLAH,IBUQU,TEMAN2QU,KERABATQU,DAN HATIQU..

Kamis, 16 April 2009

76 JAm MENUJU UN..

AQ GAK Tau ne mau bilang apa..

yang jelas un dah ddepan mata qu..

Sebenernya aq belum nyiapin apa2 untuk adapin nee ujian..

Aq dah cobe nyelem ke dalan otak tentang kapasiti otak SMA QU tapi kayaknya gak berisi..

Kalo dah gak beris kayak gini aq cemas juga nee.. Dbas aq bisa terampas..

Mestinya aq dah belajar dulu2 tapi karng kemalesan aq yang tingkat tinggi jd aq gak jd2 belajar

dan akhirnya ini.. Jd beban.. Bgqu..

gimana kalo aq nyontek un aja?

Gila lu.. Dosa tau ..

Allah gak suka gaya lu yang males belajar ntu mau nambah ketidaksukaan allah lagi?

lu tu ya.. Baiknya persiapkan mental dulu.. Sebelum belajar ..

Walaupun un dekat dan sedikit terlambat.. Tapi aq yakin bisa belajar.. Dgn ikhlas bila kenal diriqu sendiri

PARA PAKAR yang memuakkan

Aq benar benar tidak suka pada olah para ORANG ORANG YANG DIbilang pakar..

Orang orang yang kerja ngerepotin aja..

Jujur aq yang mau dan pengen banget paham konsep solat kusuk kayak pa.. Jadi dah gak minat.. Lagi..

Gimana gak males coba?

Perpekstif nya tu loh ribet.. Banget
mau sholat khusuk dan baik serta benar kayak rasulullah saw{i love him^_^}
perlu ngerti yang namanya ruh lah,
jiwa lah:-).., asal usul manusia lah..

Dasar.. Tu beruk.. Beruk ilmu.. Hati mereka dah dalem dan luar biasa ntu.. Dipahamin ke orang kayak AQ ne..

Padahal gua cuma mau ngerasain solat kusuk aja.. Kayak gitu.. Hampir aja gua putus asa..

JUJUR GUA GAK TAU AMA APA YANG AQ BILAng..

Yang jelas aq gak suka ORANG RIBET KAYAK MEREKA

GAK KAYAK idola qu my best tiruan RASVLULLAH SAW..

YANG NGAJARIN
SHOLATLAH KAMU seolah2 ini adalah sholat terakhirmu

sholatlah kamu seperti melihat allah dihadapanmu..

Bicara aja ama allah .. SIMPEL NYA KAYAK gitulah yang diajarin rasulku

AQ BENCI Orang pakar yang gak tau diri..

Mengapa shalat khusyu sulit didapatkan ?

Allah menghedaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, (Al Bagarah, 2: 185 )


Secara fitrah manusia menginginkan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan dalam hiddupnya. Peluang itu sebenarnya bisa
diraih kapan saja, tanpa harus bersusah payah mencari sesuatu yang berharga mahal untuk memenuhinya. Sering kita memahami
hal ini dengan paradigma keliru, bahwa kebahagiaan itu hanya bisa diraih dengan uang (materi) atau harus menjadi kaya terlebih
dahulu baru kita akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Pemahaman seperti ini sudah tentu mengalami distorsi makna.
Padahal kebahagiaan, ketenangan, cinta dan rindu bersifat sederhana dan konkrit. Potensi ini sebenarnya ada pada diri kita sendiri.
Banyak ( yang bingung mencari potensi tersebut atau menggunakan cara yang sulit untuk memperoleh. Anda telah membuktikan
dan merasakan ketika Anda mengalami cinta pertama. Bukankah mendapatkan keadaan itu tanpa perlu mencarinya dengan istilah
dan definisi dalam kamus bahasa pengetahuan. Cinta dan bahagia muncul dari dalam diri kita sebagai potensi yang paling asas
manusia. Terkadang ia muncul begitu saja memenuhi ruangan hati tanpa kita minta. Terkadang pula ia hilang lenyap tanpa jejak
sehingga sulit dicari kembali. Akhirnya kita mencoba keluar diri kita dengan cara bermacam-macam untuk menemukannya kembali.



Pertanyaan pertama yang muncul di benak kita adalah: "Mengapa shalat khusyu' sulit didapatkan?" Sementara di lain pihak, tak
terhitung banyaknya orang seluruh dunia, sejak ribuan tahun lalu, mengolah kerohaniannya dengan caranya masing-masing. Jadi
pasti ada sesuatu yang dapat mereka peroleh darinya. Bahkan beberapa teknik dianjurkan dalam bentuk yang berbeda oleh hampir
setiap agama dan sistem kepercayaan. Ummat Islam pun memiliki cara meditasi tersendiri, yaitu shalat yang memiliki gerakan dan
bacaan tertentu sebagai terapi mental spiritual dan kesehatan tubuh sehingga diharapkan memberi manfaat bagi pelakunya. Akan
tetapi jarang orang yang mampu mengungkapkannya sebagai sebuah pengetahuan praktis yang bersifat universal, bahwa shalat
merupakan cara yang paling mudah untuk menemukan kedamaian, ketenangan dan keselamatan. Bukan hanya sekedar
mengatakan, bahwa shalat itu wajib hukumnya bagi orang Islam, tanpa mendalami maksud dan tujuan shalat dalam konteks
manfaatnya bagi manusia.
Sebagaimana banyak pelaku meditasi mengatakan bahwa di dalam bermeditasi terdapat perasaan pulang ke rumah (perasaan
nyaman), seolah-olah menemukan suatu benda berharga yang sempat hilang. Lawrence IeShan, dalam bukunya "Bagaimana
Bermeditasi" menyebutkan, bahwa kita bermeditasi untuk menemukan, merebut kembali kepada sesuatu dari diri kita yang secara
samar-samar dan tanpa sadar pernah menjadi milik kita dan hilang tanpa mengetahui apakah itu atau dimana atau kapan kita
kehilangan benda tersebut.7

Dan apakah sesuatu yang hilang dari kita itu?

la adalah kontak dengan potensi diri kita yang mungkin pernah kita miliki yaitu berupa ketenangan dan kebahagiaan. Semua
orang merindukan keadaan ini, baik orang kaya maupun miskin. Namun kadang-kadang kita tergoda dengan melakukan
kesenangan eksternal yang bersifat temporer dan tak akan berlangsung lama. Kita mencari ketenangan dengan biaya yang sangat
mahal untuk sekedar santai dan mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang. Kita Tdak pernah menyadari untuk memanfaatkan shalat
sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan. Akibatnya
kita tdak pernah mendengar jamaah di masjid memperbincangkan pengalaman shalat yang baru saja dilakukan. Sehabis shalat,
ekspresi mereka tampak datar dan hambar. Tidak menunjukkan keadaan hati yang sedang
berbahagia karena tersentuh cahaya Ilahi. Berbeda dengan para pelaku meditasi. Ekspresi mereka menunjukkan adanya
kebahagiaan dan perasaan nyaman, sehingga mereka pun ketagihan untuk mengulang kembali meditasi yang telah membawanya
ke dalam diri yang hening dan damai.


Meditasi telah diminati oleh banyak orang diberbagai negara maju maupun berkembang, temasuk di Indonesia, karena dirasakan
langsung ada manfaatnya. Meditasi telah menjadi sebuah solusi yang handal untuk menjawab persoalan kehidupan masyarakat
modern di barat. Banyak kajian-kajian ilmiah mengenai psikologi transendental yang telah diteliti oleh para ilmuwan dari efek
meditasi, misalnya dalam penyembuhan pasien yang mengalami gangguan stress.

Sungguh menakjubkan bila kita tahu betapa banyaknya waktu yang digunakan orang untuk mendapat pengetahuan mengenai
cara mencapai kebahagiaan jiwa yang hakiki (ekstasis). Para penganut aliran Jung berpendapat, bahwa dengan penyatuan dari ego
jantan dan ego betina, animus dan anima, maka didapatkan kenyataan jiwa yang tidak pecah.

Apakah diakui atau tidak, kebanyakan orang Islam pun terlibat dalam sebuah pencarian yang melelahkan untuk memperoleh hal
sama (ekstasis), yaitu sebuah kekhusyu'an. Sayangnya, sampai kini tidak banyak sarjana muslim yang berani membicarakannya
secara objektif. Mungkin karena mereka sudah menganggap shalat sebagai ibadah mahdhah yang tidak boleh disentuh oleh kajian
ilmiah yang bersifat apa adanya. Di lain pihak, banyak juga orang yang mengatakan bahwa khusyu' hanya bisa dilakukan oleh orangorang
terpilih saja, seperti para Nabi dan wali-wali Allah. Kita hanya diperintahkan untuk memenuhi kewajiban bukan disuruh
melakukannya dengan khusyu'. Yang terpenting syarat rukunnya sah, nanti diakhirat akan didapatkan pahala yang melimpah. Kalau
sudah berpendapat seperti ini, sulit bagi kita untuk membahas persoalan khusyu' dari sisi psikologi, yang barangkali merupakan akar
persoalan kegagalan kita dalam shalat. Seperti halnya perintah membaca Al Qur'an dibulan Ramadhan (tadarus), kita merasa
bangga kalau kita telah membacanya sebanyak tiga puluh juz. Sementara kita melupakan, bahwa perintah membaca Al Qur'an itu
bukanlah sekedar mengejar target bersyair dan berlomba paduan suara, akan tetapi untuk dikaji (mengaji) dan dilaksanakan.
Perintah membaca Al Qur'an merupakan kewajiban pertama dan merupakan jendela ilmu yang akan kita raih dari kandungan setiap
ayatnya. Kita banyak berhenti pada kalimat perintah awal tanpa ingin mengetahui mengapa kita diperintahkan untuk itu. Prinsip ini
mempengaruhi kultur masyarakat kita terhadap etos kerja dan belajar yang amat rendah.


Syariat shalat telah menjadi bagian aktivitas yang menjemukan, bukan menjadi seperti apa yang dikatakan oleh Nabi sebagai
tempat istirahatnya jiwa dan tubuh, sebagaimana sabda beliau: "Wahai Bilal jadikanlah shalat sebagai istirahatmu". Berbeda dengan
prinsip yang telah kita jalani selama ini, bahwa shalat merupakan sesuatu yang membebani. Kita akan merasa lega dan terbebas
dari beban itu setelah kita mengucapkan salam di akhir shalat. Terkadang jadi amat lucu mendengar seseorang ketika diajak shalat
mengatakan: "Ah nanti saja shalatnya kalau pikiranku sudah tenang". Hal ini menunjukkan bahwa shalat sudah merupakan bagian
rutinitas yang amat membebani hidup. Shalat bukan lagi bagian dari kebutuhan ruhani selayaknya orang butuh istirahat (rileks) di
gunung, di pub atau rekreasi di pantai untuk mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang. Barangkali pelatihan shalat yang akan saya
utarakan nanti akan bisa membantu memasuki pengalaman (experience) yang menyenangkan dan bisa dirasakan manfaatnya
secara langsung. Insya Allah.


Kita tidak pernah
menyadari untuk
memanfaatkan shalat
sebagai alat penolong,
sumber hidup, penerang
jiwa & tempat kita
bertanya tentang
persoalan yang sulit
dipecahkan.





Praktek Berdiri dan takbiratul ihram

Setiap orang bisa melakukan sikap berdiri, tetapi sikap ini akan terasa berbeda jika Anda sedang berdiri di depan panggung untukpertama kalinya. Tanpa sadar, keringat telah membasahi seluruh tubuh. Leher terasa sulit digerakkan, seolah tidak ada pelumasnya.Perut jadi kaku, bahkan keinginan untuk kencing pun ikut -ikutan menyibukkan menjelang acara naik panggung.

Keadaan ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menghiasi kehidupan kita, baik di kantor, di rumah, di ruangperternuan, di saat mendengarkan kyai memberikan ceramah, bahkan mungkin di saat kita melakukan shalat. Hampir 24 jamkita diliputirasa tegang dan cemas(nervous). Tanpa terasa, kita telah menyiksa tubuh kita sehingga banyak menimbulkan dampak yang tidak baikterhadap organ-organ tubuh. Hidup seperti didera oleh kehidupan yang menyiksa.

Sulit untuk memberikan gambaran seperti apa yang dimaksudkan dengan rileks, karena orang ketika diinstruksikan untuk rileks malah"mencari rileks". Sebenarnya yang harus dilakukan bukan "mencari" tetapi "kembali". Baranglkali Anda masih ingat, ketika masa kanakkanaksedang bermain di lapangan sambil membawa lari sebuah layang-layang yang dihiasi ekor yang panjang, sambil mengharapkanada angin kencang yang akan membawanya terbang ke angkasa tinggi sekali. Anak anak tidak pernah memeras otak berpikir panjangseperti halnya orang dewasa. Ia hanya terfokus kepada apa yang ia kerjakan. Coba Anda bayangkan kembali saat Anda menarikbenang lalu mengulur. Lakukan sekarang, seolah-olah ada benang ditangan Anda. Rasakan, bahwa Anda telah mengembalikankeadaan seperti di masa kanak-kanak yang sudah lama tidak kita dapatkan. Guru guru tai chi di Cina menamakannya sung, yaitusebuah rasa pergerakan yang bukan berasal dari kekuatan otot, melainkan dari energi internal yang menggabungkan pernafasan danpikiran.

Upaya tanpa usaha, sebuah kontradiksi yang dapat dicapai dengan cara menanarnkan sikap rela (pasrah) secara terus menerus,mengalahkan ego dan melepaskan keteganganyangtakdiinginkan. Keadaan ini hanya bisa dilakukan jika kesadaran kita berada di ataskesadaran tubuh.




Sekarang lakukanlah latihan sebagaimana di bawah ini.

Berdirilah dengan kedua kaki sejajar, terpisah selebar bahu, dengan berat tubuh terbagi rata. Posisi rangka tubuh menggantung,seolah ditahan dari puncak kepala, ibarat kain basah yang digantung.Kendurkan seluruh persendian, sehingga berat tubuh bertumpu ke bawah dan mengakar melalui kedua kalki. Seperti pohon cemara
yang lentur diterpa oleh angin kencang, akarnya berfungsi sebagai tumpuan batang yang mengikuti gerakan kemanapun angin bertiup.Biarkan kedua tangan Anda menggantung bebas di kedua sisi tubuh.Berdirilah diam. Bernafaslah secara alamiah dan biarkan tubuh mengenali hubungannya dengan bumi. Biarkan beberapa saatsehingga Anda benar-benar merasakan persendian tubuh kembali pada tempatnya semula


Setelah tubuh Anda merasa kendor dan nyaman, pelan-pelan sadarkan diri Anda bahwa kita bukanlah tubuh ini, bukan kepala, bukan
hati (perasaan). "Aku" adalah yang selalu sadar berada di atas perasaan, di atas tubuh ini, di atas pikiran, di atas rasa gelisah. "Aku"
adalah makhluk mental yang berasal dari tiupan llahi yang suci. Kalau Anda memejamkan mata, Anda akan merasakan dan bisamembedakan mana "Aku" yang sebenarnya. Disitu ada "Aku" yang memperhatikan sensasi badan, seperti lapar, sakit, sensasi yang
menyenangkan, juga kesedihan. Anda akan bisa menyadari, bahwa ternyata sebenarnya bukan "Aku" yang lapar, sakit dan sedih, akantetapi sernua itu adalah sensasi peralatan atau instrumen yang dimiliki oleh sang "Aku". Anda sebenarnya berada di luar atau di atas
sernua alat-alat tadi ! Maka dari itu, Anda harus melepaskan diri Anda dari yang bukan hakiki (sebenarnya), agar tidak diombangambingkan
oleh peralatan Anda sendiri.

Sadari "Aku" adalah yang menguasai perasaan dan pikiran. jadilah tuan atas diri Anda sendiri. Keluarlah dari tubuh Anda seperti Anda
melepaskan baju, lalu tinggalkan dan jangan Anda memikirkan sernuanya itu. Karena peralatan Anda mempunyai naluri yang akan
bergerak menurut fungsinya masing-masing. Perhatikan saat Anda tidur, "Aku" Anda meninggalkan tubuh tanpa harus memikirkan
bagaimana badanku nanti. Kenyataannya, instrumen tubuh dapat bekerja menurut yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.

Sang Aku naik ke langit (mi’raj)

Aku datang menghadap kepada wujud Zat yang menciptakan langit dan bumi dengan selurus lurusnya. Sebuah perjalanan spiritual
yang harus diperhatikan sehingga jiwa kita benar-benar menembus wilayah yang tiada ujung, yang lepas tak terbatas (takbiratul ihram).
Inilah kesadaran tertinggi dalam spiritual shalat (mi'rajul mukminin)

Praktekan

Sadarkan bahwa sang Aku adalah ruh yang murni, yang berada di atas tubuh, di atas pikiran, di atas perasaan, di atas rasa sedih.
Lepaskan pelan-pelan ruh Anda (Aku) lalu bergeraklah untuk hadir menuju Zat Yang Maha Tak Terhingga. Diarnlah sejenak sehingga
Anda merasakan betul pergerakan ruh itu mendesir keluar hingga muncul kesadaran, bahwa ruh Anda adalah sesuatu yang terpisah
dengan tubuh dan sensasi instrumennya. Aku adalah ruh murni yang bersih yang selalu sadar kepada Allah untuk kembali, innalillahi
wainnailaihi rajiuun

Apabila Anda melakukannya dengan tepat, maka ruh itu akan bergerak sendiri tanpa dikendalikan oleh emosi atau pikiran Anda. la
akan bergerak dengan cepat menuju keadaan yang luas tak terbatas.
Posisi ini merupakan pembebasan (kemerdekaan) bagi jiwa dari dorongan untuk mengikuti nafsu-nafsu yang muncul dari tubuh kita. la
akan selalu berada di atas tubuh kita, sehingga ia tidak mudah terseret dan diombang-ambingkan oleh naluri tubuhnya.

Bertakbirlah dengan : " Allaahu Akbar " lepaskan ruh Anda sehingga terarah kepada yang Maha Besar, Yang Tak Terbatas. Pertahankan
keadaan yang luas dan bebas. Biarkan sampai Anda tidak merasa goyah lagi. Teguhkan, bahwa sang Aku adalah ruh yang berasal dari
tiupan llahi, yang akan menangkap kalam-kalam llahi. Diarnlah agar Anda benar-benar murni, Anda akan merasakan getaran yang
menyelimuti halus sekali.
Kemudian lakukan sikap mernasrahkan diri.

" Sesungguhnya shalatku,, ibadahku, hidupku dan matiku mengikuti kehendak Zat Yang Maha Mengatur A[am Semesta ". (Al
An'am. 162)


Rasakan perubahan keadaan jiwa dan tubuh Anda. Ulangi lagi sampai Anda benar-benar merasakan ruh Anda bergerak bangkit !
Pastikan bahwa sang Aku telah bebas dari kesadaran rendahnya, lalu bacalah surat Al Fatihah sebagai navigator (penunjuk jalan)
perjalanan ruhani kita menuju Allah. Biarkan roh meluncur dibawa oleh tuntunan Allah SWt

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan ".
(Al Fatihah: 5)
Pada saat inilah keadaan roh kita merasa bebas dan luas sekali. Sebuah kenilkmatan yang tiada bandingnya. Lanjutkanlah dengan
membaca surat dalam AI Qur'an yang mudah bagi Anda. Bacalah, seolah Anda membacanya dihadapan Sang Pencipta, sambil
mengharap agar diturunkan ketenangan dan rahmat Nya. Disamping itu, bacaan AI Qur'an juga mengandung getaran yang mampu
mengubahkan jiwa kita.
Rukuk
"

Nabi bersabda: tidak sempurna shalat seseorang hingga diluruskannya belakangnya diwaktu ruku' dan di waktu sujud. " (HR.
Abu Dawud dan Tirmizi).
Kita sering menganggap, bahwa gerakan-gerakan shalat bukan bagian dari pekerjaan shalat sehingga
kita hanya berkonsentrasi pada bacaannya saja untuk kemudian cepat-cepat menyelesaikannya. Padahal rukuk merupakan rukun dari
shalat itu sendiri sehingga diperlukan gerakan yang sempurna dan tuma'ninab. Mari kita buang pandangan lama kita tentang shalat.
Sebenarnya kita melakukan shalat adalah untuk melatih ruhani dan fisik, sebagaimana orang-orang melatih dirinya dengan meditasi
yoga atau yang lainnya, sehingga kita mendapatkan dampak yang baik setelah menjalankan shalat, baik secara kejiwaan maupun
jasmani. Karena itu, rukuklah dengan sempurna.
jika sikap rukuk ini dilaksanakan secara sempurna maka penyakit yang bersumber


jika sikap rukuk ini dilaksanakan secara sempurna maka penyakit yang bersumber pada ruas tulang belakang dapat dihindari, seperti
nyeri tulang belakang (acute lumbago) dan nyeri bahu(displacement of the cervical colum with humero scapular periarthitis)12.
Sementara itu, jiwa menjadi tenang dan tunduk mengikuti kemauan penciptanya.


jPraktek rukuk

Sambil mengucapkan takbir: "Allahu Akbar", dengan kesadaran sang Aku tetap berada di atas tubuh, rukuklah pada posisi rukuk,
kedua kaki merapat dan kedua tangan memegang kedua lutut berdampingan. Demikian pula halnya dengan tumit, keduanya harus
sejajar. Kedua lutut harus diluruskan dan dirapatkan. Dagu diletakkan di atas tulang dada. Selanjutnya, badan dilengkungkan dengan
dahi ke arah lutut. Lakukan dengan sikap sernpurna sampai Anda rnerasakan ada tarikan otot di belakang lutut Anda.
Posisi rukuk ini melenturkan tulang belakang, menggerakkan otot-otot yang kaku serta mengendorkan ruas-ruas tulang belakang agar
tulang belakang kernbali sesuai dengan anatorninya. Latihan ini akan membuat Anda. berada dalarn posisi istirahat. Tulang-tulang
kernbali pada. tempatnya yang tentunya akan menyehatkan Anda. Biarkan beberapa saat sehingga Anda benar-benar pada posisi
istirahat dan rileks ini.
Sikap ini harus ditanjutkan dengan melatih jiwa kita dengan terapi kalimat yang penting dalarn bacaan rukuk. Pengulangan kalimat ini


Sikap ini harus ditanjutkan dengan melatih jiwa kita dengan terapi kalimat yang penting dalarn bacaan rukuk. Pengulangan kalimat ini
mengandung vibrasi yang sangat kuat dalarn mempengaruhi kejiwaan kita, apabila dilakukan dengan benar dan bersikap meditatif.
subhanarabiyal ‘adhimi wabihamdihi,
subhanarabiyal ‘adhimi wabihamdihi,
subhanarabiyal ‘adhimi wabihamdihi,
Lalu diarnlah sehingga Anda benar-benar merasakan getaran yang dkandung kalimat tersebut,bahwa Maha Suci Tuhan Yang Maha
Agung dan dengan segala pujian bagi Nya. Keadaan ini akan membuat Anda menjadi nol kembali, seperti alam, dimana alam bergerak
tanpa kemauan dirinya. Alam hanya bergerak mengikuti nalurinya yang dikendalikan oleh Yang Maha Besar. Kita akan menjadi nol
seperti bayi ! Inilah keadaan yang dicari orang dalam meditasi tai chi yaitu tao (kosong tapi ada).


I’tidal (sikap pengembalian

Sikap pengembalian, dilakukan dengan berdiri kembali setelah melakukan rukuk. Diamlah sebentar dan biarkan tulang-tulang kembali
pada posisinya semula. Dengan melakukan gerakan i'tidal agak lama, memberikan kesempatan agar aliran darah dari otak turun kembali
ke seluruh tubuh. Pada saat sama, secara kejiwaan kita mengatakan, bahwa Allah Maha Mendengar orang yang memujinya (sami
’allaahu liman hamidah).
Rabbanaa walakalhamdu mil-ussamaawaati wa mil -ul -ardhi wa mil - umaa syi'tamin syai-in ba'du.
Ya Tuhan, milik Mu segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh sesuatu yang
Engkau kehendaki sesudah itu.
jika dilakukan dengan benar, bacaan ini sangat mempengaruhi pembacanya. Kita akan merasakan kebebasan dan kemerdekaan yang
luar biasa. jiwa kita seakan diangkat ke langit spiritual yang tak terbatas. Kita menjadi tidak membawa beban apa-apa. Milik Tuhan telah
kita kembalikan. Roh kita telah bebas terbang tidak terikat oleh nafsu-nafsu yang mengungkungnya. Rasa memiliki inilah yang membuat
kita sering tersiksa serta membuat kita panik dan gelisah. Allah bersabda:


" Apabila datang musibah kepada mereka maka mereka mengatakan: sesungguhnya
Aku berasal dari Allah dan kepada-Nya aku kembali "
(Al Baqarah, 2: 156 )
Dengan sikap pengembalian inilah manusia menjadi terbebas dari sensasi perasaan yang berasal dari hati dan sensasi pikiran yang
muncul dari otak, serta sensasi nafsu yang muncul dari libido(sex) tubuh kita. Karena sang Aku bukan itu semua. "Aku" bebas dari itu
semua karena 'Aku" kembali kepada Allah. Kondisi seperti ini menurut ahli psikologi dinamakan sebagai Gate Control Theory, yaitu
hilangnya pengaruh sensasi tubuh termasuk rasa sakit, rasa gelisah, rasa sedih, dan rasa capek, karena adanya rangsangan dari dalam
diri sendiri yang lebih besar dibandingkan rangsangan dari luar sehingga menghambat rangsangan dari luar tersebut masuk ke dalam
otak. Rangsangan yang lebih besar pada saat seseorang melakukan sikap pengembalian adalah meningkatnya tingkat kesadaran
(altered states of consciousness)13, dimana muncul kesadaran iiwa untuk lepas dari ikatan tubuh.


Sebuah kisah terjadi pada peristiwa Sayyidina Ali, di saat itu tubuhnya tertusuk anak panah. Beliau merasakan kesakitan ketika anak
panah dicabut oleh sahabat yang lain. Karena tidak tahan dengan sakitnya, maka beliau memutuskan untuk melakukan shalat dua
raka'at sambii memesan kepada. sahabatnya: "Cabutlah anak panah ini di saat saya sedang shalat". Sungguh ajaib, beliau tidak
merasakan kesakitan sama sekali di saat anak panah itu dicabut dari tubuhnya. Rasa sakit (sensasi rasa sakit) telah dihambat oleh rasa
yang lebih besar yaitu rasa tenang dan nikmat memenuhi otak beliau ketika melakukan shalat.


Seorang yang kaya raya telah meminjamkan rumah dan segala perabotannya kepada orang lain selama dua puluh tahun dengan janji
akan diminta kembali pada waktunya nanti. Setelah waktunya tiba, si pemilik rumah datang untuk mengambil hak miliknya. jika si
peminjam adalah seorang yang sadar atas hal tersebut, maka ia akan berterima kasih atas kebaikan yang telah diberikan kepadanya. la
tidak akan kecewa, malah terharu, karena dijaman sekarang masih ada orang yang mau membantu meminjamkan rumahnya sekian
lamanya. la akan berterima kasih berulang-ulang kepada si pemilik rumah dan kalau sudah mengucapkannya, rasanya plong sekali dan
penuh kebahagiaan.
13 Drs Sentot Haryanto. MS, Psikoiogi Shalat. Mitra Pustaka. 2003


Sikap ini akan terjadi tatkala kita mengembalikan kesadaran kita, bahwa segala sesuatu adalah milik
Allah. Dengan demikian, akan muncul perasaan bahwa sebenarnya kita tidak memiliki apa-apa. Hati bening sekali di kala rumah kita
terbakar, anak kita mati. ltu sernua bukan cobaan, tetapi hanyalah fitnah (presepsi) pikiran kita yang keliru, karena menganggap sernua
itu adalah hasil karya kita dan milik kita. Semakin kesadaran kita tertutup (rendah), maka semakin banyak pula ketersiksaan hati kita.

Praktek i'tidal

Berdirilah dengan tenang dan biarkan jiwa kernbali pergi ke hadirat Nya. Sadarkan, bahwa penglihatan dan pendengaran yang kita
sandang, pernafasan yang mengalir sendiri, jantung berdenyut tiada henti, daya kekuatan diri serta otak yang berpikir, kita selaraskan
dengan kemauan kodrat llahi. Lepaskan sernua itu pelan-pelan clan layangkan kepada Zat Yang Maha Meliputi. Setelah kita benarbenar
melepaskan sernua energi dan rasa memiliki, kita akan berada pada suasana tidak punya apa-apa. Kita hanyalah makhluk
mendapatkan celupan Allah (sibghatullah). Kita berada dalam kendali kehendak Zat Yang Maha Cerdas.
Biarkan suasana itu terasa sampai mantap. jangan terburu-buru untuk bersujud. Dalam kondisi seperti ini, tubuh Anda akan secara
otomatis menjadi rileks dan santai. Kondisi dimana otak Anda tidak bekerja optimal, seperti pikiran anak kecil: berpikir tanpa pola dan
tanpa persepsi. Yang Anda rasakan hanya getaran yang mengalir ke sekujur tubuh yang mengangkat perasaan Anda lepas


Sujud

Sujud merupakan puncak dari perjalanan ruhani kita. Pada saat itu, kita lepas dari seluruh ikatan duniawi, lepas dari apa yang kita
miliki, dan lepas dari pengakuan-pengakuan diri. Kita adalah hamba yang hanya menerima kuasa Nya, dihidupkan, dinafaskan,
diimankan, ditundukkan,digerakkan, ditakwakan, diislarnkan, dilembutkan, ditenangkan, diterangkan, dimatikan dan diperjalankan
menuju kehadirat Nya. Nabi bersabda, bahwa dari seluruh gerakan shalat, di dalam sujud inilah saat yang paling dekat dengan Allah
secara emosional.
Posisi sujud mempunyai dampak positif baik secara fisik maupun spiritual. Pada saat sujud, seseorang disadarkan bahwa dirinya
adalah makhluk yang rendah, makhluk yang lemah. Kemudian diperkuat dengan terapi kalimat yang memiliki getaran transendental yang
akan membawa orang semakin masuk ke dalam diri yang bening:
subhanarabiyal a'la wabihamdihi
Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Terpuji.


Profesor Hembing menjelaskan, bahwa pada gerakan sujud, sernua otot akan berkontraksi. Akibatnya bukan saja otot-otot akan
menjadi besar dan kuat, tetapi juga membuat urat-urat darah seperti pembuluh nadi (arteria) dan pembuluh darah balik (venae), serta
urat-urat getah bening (lympha) akan terpijat atau terurut, sehingga membuat peredaran darah dan lympha menjadi lancar. Beliau juga
menegaskan bahwa sujud sangat baik untuk membantu pekerjaan jantung dan menghindarkan mengerutnya dinding-dinding pembuluh
darah (arteriosclerosis). Waktu sujud, darah dikirim ke otak, berkumpul di otak dan mengalirkan kebutuhan oksigen untuk otak. Oksigen
ini sangat dibutuhkan otak. Menurut ahli kesehatan, otak membutuhkan 20 persen oksigen dari seluruh oksigen yang masuk ke dalam
tubuh. Setelah sujud, terus duduk (iftirasy) atau berdiri kembali sehingga darah turun dari otak kembali lagi ke seluruh tubuh sesuai
dengan fisiologi tubuh. Proses sirkulasi darah itu mengangkut darah yang baru untuk memberikan zat pembakar (oksigen) kepada
jaringan-jaringan tubuh 14.

Di dalam shalat yang dilakukan sendiri, sering Nabi melakulkan sujud lama sekali sehingga diriwayatkan beliau memiliki tubuh yang
sehat dan ideal. Padahal beliau melakukan aktivitas yang sangat padat dan berat. Bagi beliau, shalat merupakan tempat
mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Dengan shalat, beliau merasa tenang dan bahagia, kondisi sangat dibutuhkan bagi seorang
pejuang maupun profesional.


Praktek sujud

Lakukan sujud sehingga sempurna. Bagi laki-laki, kedua siku hendaknya agak direnggangkan dari pinggang. Demikian pula,
hendaknya direnggangkan jarak antar kedua kaki. Sebaliknya bagi wanita, hendaknya merapatkan antara kedua kakinya. Bagi laki-laki,
sebaiknya bersujud dengan perut agak terangkat. Sebaliknya bagi wanita, sebaiknya bersujud dengan lebih merapatkan perut dengan
pahanya. Untuk kedua telapak tangan, hendaknya diletakkan di atas tanah sejajar dengan bahu sambil merapatkan atau
merenggangkan sernua jari-jari tangan. Lalu diamlah sehingga benarbenar terasa Anda telah berserah total.
Ketinggian kesadaran manusia adalah setelah ia menyadari bahwa dirinya adalah tubuh yang terbuat dari tanah kemudian akan
dikembalikan sebagai tanah asalnya. Ketinggian ruhani manusia adalah di saat ruh pergi kehadirat Nya, sebagai asal rnuasal sebelum
ruh ditiupkan kepada sebongkah tanah yang tidak bisa apa-apa. Inilah puncak kesadaran kita sebagai manusia. Rasulullah ketika
melakukan sujud sering dianggap telah meninggal karena saking lamanya



Dengan membaca:
subhanarabbiyal ala wa bihamdihi .....
subhanarabbiyal ala wa bihamdihi .....
subhanarabbiyal ala wa bihamdihi .....
aakan menterapi mental kita untuk menjadi manusia yang lebih bak, yaitu manusia yang selalu sadar akan dirinya, man arafa nafsahu
faqad araf rabbahu, sehingga ia akan selalu bersujud dalam segenap keadaan.


Duduk iftirasy

Setelah sujud, kita kembali ke posisi duduk sambil mengucapkan : "Allabu akbar". Diharapkan
kita dapat mempertahankan posisi jiwa tetap berada di atas, selalu berada dalam keadaan mi’raj dan selalu ada di dalam kesadaran
sedang berada dihadapan Nya (ihsan).
Sikap ihsan ini tidak akan bisa terjadi dengan menciptakan suasana tertentu di dalam pikiran. Ihsan baru benar-benar bisa terjadi
karena adanya kekuatan yang membawa kita pada posisi seperti ini, sehingga kita tidak sibuk dan capek untulk menciptakan suasana
(conditioning). Kita bukan mengadakan, bukan menciptakan, tetapi rasa ihsan akan ada begitu saja karena adanya nur ilahi yang
memancar kepada jiwa. jadi kita hanya diterangi, dibawa, diperjalankan. Kita bukanlah membuat shalat menjadi enak, tetapi shalatlah
yang menjadikan kita enak dan nyaman.

Pada posisi duduk iftirasy ini, Rasulullah melakukannya lama sekali sehingga dikira beliau lupa,oleh jamaah di belakangnya. Bisa
dipahami mengapa Rasulullah begitu lama melakukannya.Didalamnya terdapat bacaan doa yang mengajak kita untuk berkomunikasi
kepada Allah, meminta pertimbangan, memohon kesejahteraan, dan kesehatan maupun ampunan. Secara psikologis manusia akan
merasa lega setelah melampiaskan persoalan yang menghimpitnya kepada sahabat yang paling dekat. la akan merasa puas apabila
sang sahabat memberikan tanggapan dan empati yang menenangkan, menghibur dan memberinya jalan keluar. Keadaan itu masih
terasa sampai ke esok harinya. Persoalan dalam dadanya terasa dicabut


Saat kita mengatakan kepada Allah : " Ya Allah ampuni aku ", diamlah sejenak. Biarkan sampai Anda merasakan sesuatu yang
mengalir, seolah Anda sedang menunggu respons yang membuuat dada Anda seperti diberi energi yang menyejukkan. Lanjutkan :"Ya
Allah rahmati Aku, lalu diam lagi sejenak, sehingga Anda benar-benar bisa membedakan energi yang mengalir antara kata-kata yang
satu dengan yang lainnya


" Ya Allah beri aku jalan mendapatkan rizki", ...biarkan Anda berpikir nol (zero mind) agar mampu menangkap getaran ilham. llham itu
akan turun spontan ke dalam pikiran spiritual Anda berupa insight, yaitu suatu bahasa setitik (enlightment) tetapi mengandung ilmu
pengetahuan yang sangat luas. Dia datang dengan pengertian yang tiba-tiba, bukan hasil lamunan, yaitu sebuah keputusan yang jelas
dan tidak meragukan. Biasanya suasana ilham itu masih terasa saat dibawa ke dalam aktivitas di luar shalat. Hal ini baik bagi orangorang
yang sibuk serta banyak memerlukan inspirasi dan kreasi dalam menjalankan pekerjaannya. Rasulullah telah rnempraktekannya,
Di saat beliau mengalami kebuntuan di dalam menjalankan strategi dakwahnya serta mendapat serangan dan ancaman kaurn yang
memusuhinya, maka beliau segera melakukan shalat dua raka'at.

Lanjutkan memohon : "Ya Allah berilah saya informasi dan petunjuk (hidayah)". Lalu diamlah sambil menyampaikan apa yang menjadi
persoalan kita. Tunggu keputusan Allah yang akan disampaikan melalui getaran ilham (kalam), atau tuntunan (isymat) yang terkadang
disampaikan melalui tanda alam sambil dibarengi perasaan yang jelas. Atau lebih enak lagi kalau disampaikan berupa keadam yang
sebenarnya (kasyaf), dimana kita. ditampakkan keadaan dengan gambar yang jelas tanpa hijab (clear voyance). Apa pun bentuknya,
sernua petunjuk itu adalah baik dan berguna. Tetapi jangan mengatur kehendak Allah, biarkan Dia yang menuntun dengan kemauan-
Nya yang haq.


Kemudian kita lanjutkan dialog kita dengan mengatakan: "Ya Allah mohon kesembuhan (afiat)". Pikirkan bagian tubuh kita yang terasa
sakit, lalu sampaikan rasa sakit tersebut sehingga Anda merasakan ada respons getaran yang mengalir terhadap bagian yang sakit itu.
Pelan-pelan akan terasa berkurang rasa sakitnya. jangan memaksa Allah dalam melakukan penyembuhan terhadap sakit Anda, kita
diminta untuk berserah diri. Kalaupun Allah menolak untuk menyembuhkan, itu pun akan disampaikan melalui shalat Anda dan Anda pun
dipersiapkan (dialiri rasa bersedia oleh Allah) untuk menerima atas keputusan Allah tersebut, sehingga sakit bukan lagi sebagai siksaan
tetapi menjadi sarana untuk menyerahkan diri dengan serela-relanya.

Kemudian tutuplah dengan :"Ya Allah ampuni aku".


Praktek duduk iftirasy

Duduklah dengan tenang dan berdialoglah dengan Allah dengan sebenar-benarnya.
Rabbighfirli. Diarnlah sampai Anda merasakan respons ampunan Nya.
Warhamni. Diamlah sampai ada aliran rasa kasib menelusup ke dalam jiwa.
Wajburni. Diarnlah, biarkan energi llahi rnembenahi kekurangan dan kelemahan kita.
Warfa'ni. Diamlah sejenak agar ketinggian deraiat Allah mengangkat martabat kita.
Warzuqni. Diamlah. Bukan melamun tetapi menyampaikan hajat kita tentang persoalan rizki dan usaha kita.
Pastikan sampai ada pencerahan tentang jalan keluar maupun kabar gembira dari Allah.
Wahdini. Mohonlah petunjuk dengan penuh kesadaran dan menunggu informasi yang kita butuhkan.
Wa a'fini. Serahkanlah kontrol atas kesehatan tubuh yang tampak maupun yang tidak tampak Rasakan
munculnya perubahan-perubahan secara fisik atau berkurangnya rasa sakit.
Wa'fu'anni. Haturkan permohonan maaf kepada Allah dengan sepenuh jiwa, agar renspon maaf dari Allah itu
dikirimkan ke daiam jiwa sehingga kita bisa merasakan kelegaan yang luar biasa.



Tasyahud awal dan akhir


Tasyahud merupakan persaksian dan penghormatan seorang hamba kepada Tuhan semesta alam. Saat itu kita sedang berada
dihadapan Nya. Perjalanan spiritual kita telah sampai kepada tujuan utarnanya yaitu untuk ber-musyabadah dan memberi penghormatan
yang setinggi-tingginya kepada Allah. Inilah cita-cita yang paling ditunggu-tunggu oleh orang-orang mukmin, yaitu bertemu langsung
dengan Allah. Ingin mengungkapkan dan mengenang kerinduan persaksian ruh di alam azali, di saat Allah berkata: "Alastu birabbikum?
Qaluu bala syahidna - Bukankah Aku ini Tuhanmu? (jawab ruh) Tentu ya Allah, kami semua bersaksi". (QS. AI A'raaf. 172)
Kesadaran ini membuat kita tidak bisa berkata-kata lagi karena begitu besarnya rahmat Allah yang mengalir. Tanpa disadari derai air
mata tiba-tiba membasahi pipi, bahkan tubuh kita bergetar di saat mengatakan: "Asyhadu an laailaha illallah wa asyhadu anna
muhammadar rasulullahi ". Entah apa lagi yang bisa diucapkan kepada Nya kecuali hanya memberi salam penghormatan yang tinggi
dan menitip salam kepada kekasih Allah, Muhammad yang mulia. Juga menitip salam kepada hamba hamba yang bersanding disisi Nya,
yaitu para nabi dan para wali. Pertemuan ini akan selalu kita adakan sesering mungkin agar rahmat itu tidak putus dan informasi (ilham)
akan selalu mengalir untuk menjadi petunjuk hidup pribadi kit


Ya Allah, seandainya orang-orang tahu, bahwa Engkau selalu menjawab pesoalan-persoalan manusia secara langsung, barang kali
mereka akan bolak-balik datang untuk bertanya kepada Mu. Seandainya mereka tahu, bahwa rahmat Mu bisa dirasakan benar-benar
ada, langsung ke dalam dada, barang kali mereka akan datang terus menerus tidak kenal waktu untuk meminta Engkau mengisi
dadanya dengan ketenangan yang sejuk. Seandainya mereka tahu tentang rahasia ketinggian spiritual shalat, mereka. akan menunggu
waktu-waktu shalat dan melakukannya dengan hati yang senang dan gembira.

Semoga keselamatan, rahmat dan keberkatan Allah untulk semua ummat. Sebarkan salam ke seluruh penjuru agar terjalin hubungan
silaturrahmi yang baik dan menjadi dasar perdamaian antar sesama manusia di muka bumi in

Praktek tasyahud

Attahiyyatul mubarakatush shalawatut thayyibatulillah. Sadari, bahwa Anda sedang bertemu dengan Allah (musyahadah). Sikap ihsan
ini harus dijaga agar Anda selalu mendapatkan getaran iman secara konkrit serta keberkatan Nya. Sampaikan salam penghormatan
yang paling tinggi kepada Allah dan tundukkan hati agar keberkatan itu mengalir ke dalam hati kita. Diarnlah sejenak dan rasakan
respons keberkatan tersebut.
Assalarnu'aka ayyihannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuhu. Ucapkan salam kepada Nabi kita agar rahmat dan keberkatan
dari Allah SWT selalu tercurah kepadanya.
Assalamu'alaina wa'ala 'ibadillahish shalihin. Ucapkan salam kepada ruh kita sernua dan ruh harnba-hamba yang saleh yang
berada di sisi Allah
Asyhadu an laa ilaha illailahu wa asyhadu anna muhammadar rasulullahi. Berikrarlah dengan sungguh-sungguh dihadapan Nya.
Anda benar-benar bersaksi (ma'rifatullah) atas kebenaran keberadaan Allah dan Rasul Nya.
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama shallaita 'ala ibrahim wa 'ala ali ibrahim. Berdoalah kepada
Allah dan titipkan salam agar Allah mengalirkan salawat kepada Rasulullah dan keluarganya sebagaimana Allah telah memberikan
salawat kepada Nabi lbrahim dan keluarganya.
Wa barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali ibrahim fil'alamina innaka hamidum
majiid. Mohonlah keberkatan untuk Nabi dan keluarganya sebagaimana Allah telah memberikan keberkatan kepada Nabi lbrahim dan
keluarganya.
Diarnlah sejenak, kemudian tutuplah dengan salam.
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh (menoleh kekanan)
Assalamu'alaikum wa warahmatullahi wabarakaatuh (menoleh kekiri)
Bertakbirlah 'Allahu Abar".
Lepaskan ruh Anda sehingga
terarah kepada Yang Maha
Besar, Yang Tak Terbatas
Sadarkan, bahwa penglihatan
dan pendengaran yang kita
sandang, pernafasan. denyut
jantung, kekuatan diri dan
otak yang berfikir, kita
seIaraskan dengan kemauan
kodrat Ilahi.








NAMA TUHAN YANG MENGGETARKAN

Sebuah pepatah mengatakan "Apa arti sebuah nama?". Bagi orang tertentu nama itu adalah sekedar sebuah panggilan untuk sesuatuatau seseorang. Pada tingkat yang lain, nama dapat digunakan sebagai 'perkakas'bertenaga, lambang-lambang potensial yang dapatdigunakan untuk mengejutkan, menggetarkan, menenangkan dan merangsang hambatan-hambatan energi di dalam diri sendiri atauorang lain. Penggunaannya memerlukan pemahaman dan pengalaman tingkat tinggi, dan biasanya digunakan oleh seorang guruspiritual terhadap muridnya yang terlatih, seorang penyembuh pada pasiennya, atau seorang ahli bela diri atas musuhnYA.

Islam memiliki nama-nama Tuhan (asmaul husna) yang mengandung potensi yang dalam, sehingga diperlukan pula pemahamanyang dalam atas nama-nama tersebut. jika tidak, maka tidak ada bedanya menyebut nama-nama Tuhan dengan menyebut nama-namabenda seperti gelas, piring, batu atau pasir. Begitu kita menyebut nama benda tersebut, kesadaran kita langsung kepada sosok yangdibatasi oleh wujud dan sifatnya. Nabi melarang melakukan hal ini ketika menyebut nama Allah, karena kesadaran kita akan berhentikepada batasan yang terendah atau bahasa agama disebut syirk. "Allah" bukan sekedar lafaz yang terdiri dari "alif lam lam ha" tetapisebuah peta atau alamat yang jelas, yaitu zat yang tidak terbatas atau zat yang tertinggi.

Ketika menyebut nama Allah, secara otomatis kesadaran kita akan menembus (melampaui) alam-alam benda maupun rupa yangmemiliki batasan. Begitu seseorang menyebut nama Allah, ia akan langsung menanggalkan batasan-batasan kesadaran rendahnyamenuju kesadaran wujud tertinggi dan tak terbatas. Diibaratkan sebuah lukisan, yang terlihat jelas oleh kesadaran tinggi adalahkanvasnya. Akan tetapi bagi orang awam, yang terlihat adalah gambar yang digores di atas kanvas. Pandangannya tertutup oleh warnawarniyang menghiasi kanvas tersebut.

Nama Allah bukan mantra tetapi sebuah arah spiritual yang jelas, yang menuntun orang untuk mencapai keadaan yang tertinggi. Laailahaillallah menunjukkan, bahwa tiada yang tinggi kecuali Yang Tertinggi. Namun banyak juga orang yang hanya menjadikan namaAllah sebagai mantra sehingga tidak tercapai potensi kedalaman jiwanya. la hanya terbatas pada tulisan A*L*L*A*H dan suara(Allaaaaaah) yang hanya memberikan efek terbatas kepada mengheningkan pikiran atau menurunkan frekwensi gelombang otak.Efeknya hampir sama dengan efek yang dirasakan oleh orang yang sedang menonton opera atau wayang kulit, pergi ke gunung,bermain bilyard, bernyanyi di kamar mandi atau memenangkan permainan judi. Banorang yang terjebak kepada kesadaran inisehingga mengira tengah menuju puncak spiritual. Inilah yang dinamakan sebagai permainan " stimulasi biologis ". Sernua orang bisamerasakannya tanpa menyebut nama Tuhan sekali pun.















Rabu, 15 April 2009

Mengevaluasi ulang shalat kita

Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengingatkan kembali tentang ibadah shalat kita selama ini. Barang kali sebagian masyarakatmerasa tidak perlu untuk mengadakan evaluasi mengenai shalatnya karena menganggap shalat sebagai tugas dan kewajiban dariAllah yang tidak layak bagi manusia untuk menilainya. Semua telah diserahkan kepada Allah karena ini adalah urusan Nya. Sukatidak suka, ya harus shalat. Enak atau tidak enak yang penting memenuhi tuntutan kewajiban, tidak perlu dibahas lagi ! Kalauditanya, mengapa kita shalat? la akan menjawab : "Biar tidak masuk neraka". Sikap seperti ini yang dikatakan sebagai konsepteosentris, seolah Allah-lah yang membutuhkan peribadatan kita. Allah butuh disembah, butuh disanjung dan butuh dibesarbesarkannama Nya.

Evaluasi ini menyoroti tentang peran shalat ketika kehidupan sedang menghadapi cobaan. Yang terlebih penting lagi adalahshalat sanggup memberi jawaban terhadap pertanyaan: "Kemana saya harus meminta pertolongan ketika saya gelisah, ketika sayatidak mampu menjawab persoalan yang sangat pelik dalam kehidupan ini?". Shalat diharapkan mampu memberikan jalan keluarsebagaimana Rasulullah telah melakukannya. Apabila beliau mengalami kesulitan di dalam memutuskan sesuatu perkara makasegera beliau melakukan shalat dua raka'at untuk memohon petunjuk Allah. Konsep ini yang mendasari pemikiran saya, bahwashalat bukanlah untuk Allah tetapi untuk kebutuhan kita sendiri (antroposentris). Kewajiban shalat bukanlah untuk memberikanbeban bagi kita. Karena itu perlu disadari, bahwa yang telah ditetapkan Allah merupakan suatu jalan untuk memberikan kemudahanbagi manusia, sebagaimana kita memahami wajibnya sekolah di perguruan tinggi terkemuka. Betapa pun biayanya sangat mahal
akan tetapi tetap diusahakan untuk mencapainya. Karena kita menyadari bahwa sekolah merupakan hal yang bermanfaat dalamkehidupan manusia, yaitu menjadikan kita akan lebih baik dari orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, yang digambarkan olehRaden Ajeng Kartini sebagai "kegelapan peradaban".

Shalat sebagai kekuatan yang tertinggi dalam kebutuhan fitrah manusia memiliki beberapa aspek dan efek yang bermanfaat, antara
lain
  • mengandung tuntunan meditasi transendental
  • efek kesehatan
  • relaksasi,
  • terapi fisik, pikiran, dan jiwa yang sangat sempurna.
Mungkin bisa dikatakan shalat itu sebagai meditasi yang paling lengkap dan paling dalam.Saya tidak mengatakan, bahwa buku ini menceritakan tentang bagaimana melakukan shalat yang khusyu', karena sulituntuk mengukur derajat shalat yang demikian seperti sulitnya mengukur rasa cinta kepada seseorang. Kita tidak bisa menilaicinta seseorang hanya karena ia selalu memberi uang atau sering mengunjungi rumah kekasihnya setiap malam Minggu. Buku inikan mengungkapkan dari segi hikmah shalat secara subyektif (pribadi), yaitu sebuah pengalaman (experience) yang bisa Andarasakan langsung manfaatnya. Pengalaman tentang bagaimana shalat mampu memberikan rasa tenang, rasa santai dan merasakankeluasan jiwa kalau dilakukan dengan sikap meditatif. Bukan sikap shalat seperti orang yang sedang diburu hantu, lari tungganglanggang tanpa kesadaran, yang penting kewajiban shalat dipenuhi.Diharapkan setelah mencoba mempraktekan latihan-latihanshalat dengan benar, kita akan mampu menemukan kembali sesuatu yang hilang dalam diri kita. Rasa kembali kepada Allah secarafitrah, tempat ruhani kita beristirahat saat berada didekat Nya, tempat untuk merengkung kedamaian dan kebahagiaan.