Kamis, 16 April 2009

Praktek Berdiri dan takbiratul ihram

Setiap orang bisa melakukan sikap berdiri, tetapi sikap ini akan terasa berbeda jika Anda sedang berdiri di depan panggung untukpertama kalinya. Tanpa sadar, keringat telah membasahi seluruh tubuh. Leher terasa sulit digerakkan, seolah tidak ada pelumasnya.Perut jadi kaku, bahkan keinginan untuk kencing pun ikut -ikutan menyibukkan menjelang acara naik panggung.

Keadaan ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menghiasi kehidupan kita, baik di kantor, di rumah, di ruangperternuan, di saat mendengarkan kyai memberikan ceramah, bahkan mungkin di saat kita melakukan shalat. Hampir 24 jamkita diliputirasa tegang dan cemas(nervous). Tanpa terasa, kita telah menyiksa tubuh kita sehingga banyak menimbulkan dampak yang tidak baikterhadap organ-organ tubuh. Hidup seperti didera oleh kehidupan yang menyiksa.

Sulit untuk memberikan gambaran seperti apa yang dimaksudkan dengan rileks, karena orang ketika diinstruksikan untuk rileks malah"mencari rileks". Sebenarnya yang harus dilakukan bukan "mencari" tetapi "kembali". Baranglkali Anda masih ingat, ketika masa kanakkanaksedang bermain di lapangan sambil membawa lari sebuah layang-layang yang dihiasi ekor yang panjang, sambil mengharapkanada angin kencang yang akan membawanya terbang ke angkasa tinggi sekali. Anak anak tidak pernah memeras otak berpikir panjangseperti halnya orang dewasa. Ia hanya terfokus kepada apa yang ia kerjakan. Coba Anda bayangkan kembali saat Anda menarikbenang lalu mengulur. Lakukan sekarang, seolah-olah ada benang ditangan Anda. Rasakan, bahwa Anda telah mengembalikankeadaan seperti di masa kanak-kanak yang sudah lama tidak kita dapatkan. Guru guru tai chi di Cina menamakannya sung, yaitusebuah rasa pergerakan yang bukan berasal dari kekuatan otot, melainkan dari energi internal yang menggabungkan pernafasan danpikiran.

Upaya tanpa usaha, sebuah kontradiksi yang dapat dicapai dengan cara menanarnkan sikap rela (pasrah) secara terus menerus,mengalahkan ego dan melepaskan keteganganyangtakdiinginkan. Keadaan ini hanya bisa dilakukan jika kesadaran kita berada di ataskesadaran tubuh.




Sekarang lakukanlah latihan sebagaimana di bawah ini.

Berdirilah dengan kedua kaki sejajar, terpisah selebar bahu, dengan berat tubuh terbagi rata. Posisi rangka tubuh menggantung,seolah ditahan dari puncak kepala, ibarat kain basah yang digantung.Kendurkan seluruh persendian, sehingga berat tubuh bertumpu ke bawah dan mengakar melalui kedua kalki. Seperti pohon cemara
yang lentur diterpa oleh angin kencang, akarnya berfungsi sebagai tumpuan batang yang mengikuti gerakan kemanapun angin bertiup.Biarkan kedua tangan Anda menggantung bebas di kedua sisi tubuh.Berdirilah diam. Bernafaslah secara alamiah dan biarkan tubuh mengenali hubungannya dengan bumi. Biarkan beberapa saatsehingga Anda benar-benar merasakan persendian tubuh kembali pada tempatnya semula


Setelah tubuh Anda merasa kendor dan nyaman, pelan-pelan sadarkan diri Anda bahwa kita bukanlah tubuh ini, bukan kepala, bukan
hati (perasaan). "Aku" adalah yang selalu sadar berada di atas perasaan, di atas tubuh ini, di atas pikiran, di atas rasa gelisah. "Aku"
adalah makhluk mental yang berasal dari tiupan llahi yang suci. Kalau Anda memejamkan mata, Anda akan merasakan dan bisamembedakan mana "Aku" yang sebenarnya. Disitu ada "Aku" yang memperhatikan sensasi badan, seperti lapar, sakit, sensasi yang
menyenangkan, juga kesedihan. Anda akan bisa menyadari, bahwa ternyata sebenarnya bukan "Aku" yang lapar, sakit dan sedih, akantetapi sernua itu adalah sensasi peralatan atau instrumen yang dimiliki oleh sang "Aku". Anda sebenarnya berada di luar atau di atas
sernua alat-alat tadi ! Maka dari itu, Anda harus melepaskan diri Anda dari yang bukan hakiki (sebenarnya), agar tidak diombangambingkan
oleh peralatan Anda sendiri.

Sadari "Aku" adalah yang menguasai perasaan dan pikiran. jadilah tuan atas diri Anda sendiri. Keluarlah dari tubuh Anda seperti Anda
melepaskan baju, lalu tinggalkan dan jangan Anda memikirkan sernuanya itu. Karena peralatan Anda mempunyai naluri yang akan
bergerak menurut fungsinya masing-masing. Perhatikan saat Anda tidur, "Aku" Anda meninggalkan tubuh tanpa harus memikirkan
bagaimana badanku nanti. Kenyataannya, instrumen tubuh dapat bekerja menurut yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.

Sang Aku naik ke langit (mi’raj)

Aku datang menghadap kepada wujud Zat yang menciptakan langit dan bumi dengan selurus lurusnya. Sebuah perjalanan spiritual
yang harus diperhatikan sehingga jiwa kita benar-benar menembus wilayah yang tiada ujung, yang lepas tak terbatas (takbiratul ihram).
Inilah kesadaran tertinggi dalam spiritual shalat (mi'rajul mukminin)

Praktekan

Sadarkan bahwa sang Aku adalah ruh yang murni, yang berada di atas tubuh, di atas pikiran, di atas perasaan, di atas rasa sedih.
Lepaskan pelan-pelan ruh Anda (Aku) lalu bergeraklah untuk hadir menuju Zat Yang Maha Tak Terhingga. Diarnlah sejenak sehingga
Anda merasakan betul pergerakan ruh itu mendesir keluar hingga muncul kesadaran, bahwa ruh Anda adalah sesuatu yang terpisah
dengan tubuh dan sensasi instrumennya. Aku adalah ruh murni yang bersih yang selalu sadar kepada Allah untuk kembali, innalillahi
wainnailaihi rajiuun

Apabila Anda melakukannya dengan tepat, maka ruh itu akan bergerak sendiri tanpa dikendalikan oleh emosi atau pikiran Anda. la
akan bergerak dengan cepat menuju keadaan yang luas tak terbatas.
Posisi ini merupakan pembebasan (kemerdekaan) bagi jiwa dari dorongan untuk mengikuti nafsu-nafsu yang muncul dari tubuh kita. la
akan selalu berada di atas tubuh kita, sehingga ia tidak mudah terseret dan diombang-ambingkan oleh naluri tubuhnya.

Bertakbirlah dengan : " Allaahu Akbar " lepaskan ruh Anda sehingga terarah kepada yang Maha Besar, Yang Tak Terbatas. Pertahankan
keadaan yang luas dan bebas. Biarkan sampai Anda tidak merasa goyah lagi. Teguhkan, bahwa sang Aku adalah ruh yang berasal dari
tiupan llahi, yang akan menangkap kalam-kalam llahi. Diarnlah agar Anda benar-benar murni, Anda akan merasakan getaran yang
menyelimuti halus sekali.
Kemudian lakukan sikap mernasrahkan diri.

" Sesungguhnya shalatku,, ibadahku, hidupku dan matiku mengikuti kehendak Zat Yang Maha Mengatur A[am Semesta ". (Al
An'am. 162)


Rasakan perubahan keadaan jiwa dan tubuh Anda. Ulangi lagi sampai Anda benar-benar merasakan ruh Anda bergerak bangkit !
Pastikan bahwa sang Aku telah bebas dari kesadaran rendahnya, lalu bacalah surat Al Fatihah sebagai navigator (penunjuk jalan)
perjalanan ruhani kita menuju Allah. Biarkan roh meluncur dibawa oleh tuntunan Allah SWt

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan ".
(Al Fatihah: 5)
Pada saat inilah keadaan roh kita merasa bebas dan luas sekali. Sebuah kenilkmatan yang tiada bandingnya. Lanjutkanlah dengan
membaca surat dalam AI Qur'an yang mudah bagi Anda. Bacalah, seolah Anda membacanya dihadapan Sang Pencipta, sambil
mengharap agar diturunkan ketenangan dan rahmat Nya. Disamping itu, bacaan AI Qur'an juga mengandung getaran yang mampu
mengubahkan jiwa kita.
Rukuk
"

Nabi bersabda: tidak sempurna shalat seseorang hingga diluruskannya belakangnya diwaktu ruku' dan di waktu sujud. " (HR.
Abu Dawud dan Tirmizi).
Kita sering menganggap, bahwa gerakan-gerakan shalat bukan bagian dari pekerjaan shalat sehingga
kita hanya berkonsentrasi pada bacaannya saja untuk kemudian cepat-cepat menyelesaikannya. Padahal rukuk merupakan rukun dari
shalat itu sendiri sehingga diperlukan gerakan yang sempurna dan tuma'ninab. Mari kita buang pandangan lama kita tentang shalat.
Sebenarnya kita melakukan shalat adalah untuk melatih ruhani dan fisik, sebagaimana orang-orang melatih dirinya dengan meditasi
yoga atau yang lainnya, sehingga kita mendapatkan dampak yang baik setelah menjalankan shalat, baik secara kejiwaan maupun
jasmani. Karena itu, rukuklah dengan sempurna.
jika sikap rukuk ini dilaksanakan secara sempurna maka penyakit yang bersumber


jika sikap rukuk ini dilaksanakan secara sempurna maka penyakit yang bersumber pada ruas tulang belakang dapat dihindari, seperti
nyeri tulang belakang (acute lumbago) dan nyeri bahu(displacement of the cervical colum with humero scapular periarthitis)12.
Sementara itu, jiwa menjadi tenang dan tunduk mengikuti kemauan penciptanya.


jPraktek rukuk

Sambil mengucapkan takbir: "Allahu Akbar", dengan kesadaran sang Aku tetap berada di atas tubuh, rukuklah pada posisi rukuk,
kedua kaki merapat dan kedua tangan memegang kedua lutut berdampingan. Demikian pula halnya dengan tumit, keduanya harus
sejajar. Kedua lutut harus diluruskan dan dirapatkan. Dagu diletakkan di atas tulang dada. Selanjutnya, badan dilengkungkan dengan
dahi ke arah lutut. Lakukan dengan sikap sernpurna sampai Anda rnerasakan ada tarikan otot di belakang lutut Anda.
Posisi rukuk ini melenturkan tulang belakang, menggerakkan otot-otot yang kaku serta mengendorkan ruas-ruas tulang belakang agar
tulang belakang kernbali sesuai dengan anatorninya. Latihan ini akan membuat Anda. berada dalarn posisi istirahat. Tulang-tulang
kernbali pada. tempatnya yang tentunya akan menyehatkan Anda. Biarkan beberapa saat sehingga Anda benar-benar pada posisi
istirahat dan rileks ini.
Sikap ini harus ditanjutkan dengan melatih jiwa kita dengan terapi kalimat yang penting dalarn bacaan rukuk. Pengulangan kalimat ini


Sikap ini harus ditanjutkan dengan melatih jiwa kita dengan terapi kalimat yang penting dalarn bacaan rukuk. Pengulangan kalimat ini
mengandung vibrasi yang sangat kuat dalarn mempengaruhi kejiwaan kita, apabila dilakukan dengan benar dan bersikap meditatif.
subhanarabiyal ‘adhimi wabihamdihi,
subhanarabiyal ‘adhimi wabihamdihi,
subhanarabiyal ‘adhimi wabihamdihi,
Lalu diarnlah sehingga Anda benar-benar merasakan getaran yang dkandung kalimat tersebut,bahwa Maha Suci Tuhan Yang Maha
Agung dan dengan segala pujian bagi Nya. Keadaan ini akan membuat Anda menjadi nol kembali, seperti alam, dimana alam bergerak
tanpa kemauan dirinya. Alam hanya bergerak mengikuti nalurinya yang dikendalikan oleh Yang Maha Besar. Kita akan menjadi nol
seperti bayi ! Inilah keadaan yang dicari orang dalam meditasi tai chi yaitu tao (kosong tapi ada).


I’tidal (sikap pengembalian

Sikap pengembalian, dilakukan dengan berdiri kembali setelah melakukan rukuk. Diamlah sebentar dan biarkan tulang-tulang kembali
pada posisinya semula. Dengan melakukan gerakan i'tidal agak lama, memberikan kesempatan agar aliran darah dari otak turun kembali
ke seluruh tubuh. Pada saat sama, secara kejiwaan kita mengatakan, bahwa Allah Maha Mendengar orang yang memujinya (sami
’allaahu liman hamidah).
Rabbanaa walakalhamdu mil-ussamaawaati wa mil -ul -ardhi wa mil - umaa syi'tamin syai-in ba'du.
Ya Tuhan, milik Mu segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh sesuatu yang
Engkau kehendaki sesudah itu.
jika dilakukan dengan benar, bacaan ini sangat mempengaruhi pembacanya. Kita akan merasakan kebebasan dan kemerdekaan yang
luar biasa. jiwa kita seakan diangkat ke langit spiritual yang tak terbatas. Kita menjadi tidak membawa beban apa-apa. Milik Tuhan telah
kita kembalikan. Roh kita telah bebas terbang tidak terikat oleh nafsu-nafsu yang mengungkungnya. Rasa memiliki inilah yang membuat
kita sering tersiksa serta membuat kita panik dan gelisah. Allah bersabda:


" Apabila datang musibah kepada mereka maka mereka mengatakan: sesungguhnya
Aku berasal dari Allah dan kepada-Nya aku kembali "
(Al Baqarah, 2: 156 )
Dengan sikap pengembalian inilah manusia menjadi terbebas dari sensasi perasaan yang berasal dari hati dan sensasi pikiran yang
muncul dari otak, serta sensasi nafsu yang muncul dari libido(sex) tubuh kita. Karena sang Aku bukan itu semua. "Aku" bebas dari itu
semua karena 'Aku" kembali kepada Allah. Kondisi seperti ini menurut ahli psikologi dinamakan sebagai Gate Control Theory, yaitu
hilangnya pengaruh sensasi tubuh termasuk rasa sakit, rasa gelisah, rasa sedih, dan rasa capek, karena adanya rangsangan dari dalam
diri sendiri yang lebih besar dibandingkan rangsangan dari luar sehingga menghambat rangsangan dari luar tersebut masuk ke dalam
otak. Rangsangan yang lebih besar pada saat seseorang melakukan sikap pengembalian adalah meningkatnya tingkat kesadaran
(altered states of consciousness)13, dimana muncul kesadaran iiwa untuk lepas dari ikatan tubuh.


Sebuah kisah terjadi pada peristiwa Sayyidina Ali, di saat itu tubuhnya tertusuk anak panah. Beliau merasakan kesakitan ketika anak
panah dicabut oleh sahabat yang lain. Karena tidak tahan dengan sakitnya, maka beliau memutuskan untuk melakukan shalat dua
raka'at sambii memesan kepada. sahabatnya: "Cabutlah anak panah ini di saat saya sedang shalat". Sungguh ajaib, beliau tidak
merasakan kesakitan sama sekali di saat anak panah itu dicabut dari tubuhnya. Rasa sakit (sensasi rasa sakit) telah dihambat oleh rasa
yang lebih besar yaitu rasa tenang dan nikmat memenuhi otak beliau ketika melakukan shalat.


Seorang yang kaya raya telah meminjamkan rumah dan segala perabotannya kepada orang lain selama dua puluh tahun dengan janji
akan diminta kembali pada waktunya nanti. Setelah waktunya tiba, si pemilik rumah datang untuk mengambil hak miliknya. jika si
peminjam adalah seorang yang sadar atas hal tersebut, maka ia akan berterima kasih atas kebaikan yang telah diberikan kepadanya. la
tidak akan kecewa, malah terharu, karena dijaman sekarang masih ada orang yang mau membantu meminjamkan rumahnya sekian
lamanya. la akan berterima kasih berulang-ulang kepada si pemilik rumah dan kalau sudah mengucapkannya, rasanya plong sekali dan
penuh kebahagiaan.
13 Drs Sentot Haryanto. MS, Psikoiogi Shalat. Mitra Pustaka. 2003


Sikap ini akan terjadi tatkala kita mengembalikan kesadaran kita, bahwa segala sesuatu adalah milik
Allah. Dengan demikian, akan muncul perasaan bahwa sebenarnya kita tidak memiliki apa-apa. Hati bening sekali di kala rumah kita
terbakar, anak kita mati. ltu sernua bukan cobaan, tetapi hanyalah fitnah (presepsi) pikiran kita yang keliru, karena menganggap sernua
itu adalah hasil karya kita dan milik kita. Semakin kesadaran kita tertutup (rendah), maka semakin banyak pula ketersiksaan hati kita.

Praktek i'tidal

Berdirilah dengan tenang dan biarkan jiwa kernbali pergi ke hadirat Nya. Sadarkan, bahwa penglihatan dan pendengaran yang kita
sandang, pernafasan yang mengalir sendiri, jantung berdenyut tiada henti, daya kekuatan diri serta otak yang berpikir, kita selaraskan
dengan kemauan kodrat llahi. Lepaskan sernua itu pelan-pelan clan layangkan kepada Zat Yang Maha Meliputi. Setelah kita benarbenar
melepaskan sernua energi dan rasa memiliki, kita akan berada pada suasana tidak punya apa-apa. Kita hanyalah makhluk
mendapatkan celupan Allah (sibghatullah). Kita berada dalam kendali kehendak Zat Yang Maha Cerdas.
Biarkan suasana itu terasa sampai mantap. jangan terburu-buru untuk bersujud. Dalam kondisi seperti ini, tubuh Anda akan secara
otomatis menjadi rileks dan santai. Kondisi dimana otak Anda tidak bekerja optimal, seperti pikiran anak kecil: berpikir tanpa pola dan
tanpa persepsi. Yang Anda rasakan hanya getaran yang mengalir ke sekujur tubuh yang mengangkat perasaan Anda lepas


Sujud

Sujud merupakan puncak dari perjalanan ruhani kita. Pada saat itu, kita lepas dari seluruh ikatan duniawi, lepas dari apa yang kita
miliki, dan lepas dari pengakuan-pengakuan diri. Kita adalah hamba yang hanya menerima kuasa Nya, dihidupkan, dinafaskan,
diimankan, ditundukkan,digerakkan, ditakwakan, diislarnkan, dilembutkan, ditenangkan, diterangkan, dimatikan dan diperjalankan
menuju kehadirat Nya. Nabi bersabda, bahwa dari seluruh gerakan shalat, di dalam sujud inilah saat yang paling dekat dengan Allah
secara emosional.
Posisi sujud mempunyai dampak positif baik secara fisik maupun spiritual. Pada saat sujud, seseorang disadarkan bahwa dirinya
adalah makhluk yang rendah, makhluk yang lemah. Kemudian diperkuat dengan terapi kalimat yang memiliki getaran transendental yang
akan membawa orang semakin masuk ke dalam diri yang bening:
subhanarabiyal a'la wabihamdihi
Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Terpuji.


Profesor Hembing menjelaskan, bahwa pada gerakan sujud, sernua otot akan berkontraksi. Akibatnya bukan saja otot-otot akan
menjadi besar dan kuat, tetapi juga membuat urat-urat darah seperti pembuluh nadi (arteria) dan pembuluh darah balik (venae), serta
urat-urat getah bening (lympha) akan terpijat atau terurut, sehingga membuat peredaran darah dan lympha menjadi lancar. Beliau juga
menegaskan bahwa sujud sangat baik untuk membantu pekerjaan jantung dan menghindarkan mengerutnya dinding-dinding pembuluh
darah (arteriosclerosis). Waktu sujud, darah dikirim ke otak, berkumpul di otak dan mengalirkan kebutuhan oksigen untuk otak. Oksigen
ini sangat dibutuhkan otak. Menurut ahli kesehatan, otak membutuhkan 20 persen oksigen dari seluruh oksigen yang masuk ke dalam
tubuh. Setelah sujud, terus duduk (iftirasy) atau berdiri kembali sehingga darah turun dari otak kembali lagi ke seluruh tubuh sesuai
dengan fisiologi tubuh. Proses sirkulasi darah itu mengangkut darah yang baru untuk memberikan zat pembakar (oksigen) kepada
jaringan-jaringan tubuh 14.

Di dalam shalat yang dilakukan sendiri, sering Nabi melakulkan sujud lama sekali sehingga diriwayatkan beliau memiliki tubuh yang
sehat dan ideal. Padahal beliau melakukan aktivitas yang sangat padat dan berat. Bagi beliau, shalat merupakan tempat
mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Dengan shalat, beliau merasa tenang dan bahagia, kondisi sangat dibutuhkan bagi seorang
pejuang maupun profesional.


Praktek sujud

Lakukan sujud sehingga sempurna. Bagi laki-laki, kedua siku hendaknya agak direnggangkan dari pinggang. Demikian pula,
hendaknya direnggangkan jarak antar kedua kaki. Sebaliknya bagi wanita, hendaknya merapatkan antara kedua kakinya. Bagi laki-laki,
sebaiknya bersujud dengan perut agak terangkat. Sebaliknya bagi wanita, sebaiknya bersujud dengan lebih merapatkan perut dengan
pahanya. Untuk kedua telapak tangan, hendaknya diletakkan di atas tanah sejajar dengan bahu sambil merapatkan atau
merenggangkan sernua jari-jari tangan. Lalu diamlah sehingga benarbenar terasa Anda telah berserah total.
Ketinggian kesadaran manusia adalah setelah ia menyadari bahwa dirinya adalah tubuh yang terbuat dari tanah kemudian akan
dikembalikan sebagai tanah asalnya. Ketinggian ruhani manusia adalah di saat ruh pergi kehadirat Nya, sebagai asal rnuasal sebelum
ruh ditiupkan kepada sebongkah tanah yang tidak bisa apa-apa. Inilah puncak kesadaran kita sebagai manusia. Rasulullah ketika
melakukan sujud sering dianggap telah meninggal karena saking lamanya



Dengan membaca:
subhanarabbiyal ala wa bihamdihi .....
subhanarabbiyal ala wa bihamdihi .....
subhanarabbiyal ala wa bihamdihi .....
aakan menterapi mental kita untuk menjadi manusia yang lebih bak, yaitu manusia yang selalu sadar akan dirinya, man arafa nafsahu
faqad araf rabbahu, sehingga ia akan selalu bersujud dalam segenap keadaan.


Duduk iftirasy

Setelah sujud, kita kembali ke posisi duduk sambil mengucapkan : "Allabu akbar". Diharapkan
kita dapat mempertahankan posisi jiwa tetap berada di atas, selalu berada dalam keadaan mi’raj dan selalu ada di dalam kesadaran
sedang berada dihadapan Nya (ihsan).
Sikap ihsan ini tidak akan bisa terjadi dengan menciptakan suasana tertentu di dalam pikiran. Ihsan baru benar-benar bisa terjadi
karena adanya kekuatan yang membawa kita pada posisi seperti ini, sehingga kita tidak sibuk dan capek untulk menciptakan suasana
(conditioning). Kita bukan mengadakan, bukan menciptakan, tetapi rasa ihsan akan ada begitu saja karena adanya nur ilahi yang
memancar kepada jiwa. jadi kita hanya diterangi, dibawa, diperjalankan. Kita bukanlah membuat shalat menjadi enak, tetapi shalatlah
yang menjadikan kita enak dan nyaman.

Pada posisi duduk iftirasy ini, Rasulullah melakukannya lama sekali sehingga dikira beliau lupa,oleh jamaah di belakangnya. Bisa
dipahami mengapa Rasulullah begitu lama melakukannya.Didalamnya terdapat bacaan doa yang mengajak kita untuk berkomunikasi
kepada Allah, meminta pertimbangan, memohon kesejahteraan, dan kesehatan maupun ampunan. Secara psikologis manusia akan
merasa lega setelah melampiaskan persoalan yang menghimpitnya kepada sahabat yang paling dekat. la akan merasa puas apabila
sang sahabat memberikan tanggapan dan empati yang menenangkan, menghibur dan memberinya jalan keluar. Keadaan itu masih
terasa sampai ke esok harinya. Persoalan dalam dadanya terasa dicabut


Saat kita mengatakan kepada Allah : " Ya Allah ampuni aku ", diamlah sejenak. Biarkan sampai Anda merasakan sesuatu yang
mengalir, seolah Anda sedang menunggu respons yang membuuat dada Anda seperti diberi energi yang menyejukkan. Lanjutkan :"Ya
Allah rahmati Aku, lalu diam lagi sejenak, sehingga Anda benar-benar bisa membedakan energi yang mengalir antara kata-kata yang
satu dengan yang lainnya


" Ya Allah beri aku jalan mendapatkan rizki", ...biarkan Anda berpikir nol (zero mind) agar mampu menangkap getaran ilham. llham itu
akan turun spontan ke dalam pikiran spiritual Anda berupa insight, yaitu suatu bahasa setitik (enlightment) tetapi mengandung ilmu
pengetahuan yang sangat luas. Dia datang dengan pengertian yang tiba-tiba, bukan hasil lamunan, yaitu sebuah keputusan yang jelas
dan tidak meragukan. Biasanya suasana ilham itu masih terasa saat dibawa ke dalam aktivitas di luar shalat. Hal ini baik bagi orangorang
yang sibuk serta banyak memerlukan inspirasi dan kreasi dalam menjalankan pekerjaannya. Rasulullah telah rnempraktekannya,
Di saat beliau mengalami kebuntuan di dalam menjalankan strategi dakwahnya serta mendapat serangan dan ancaman kaurn yang
memusuhinya, maka beliau segera melakukan shalat dua raka'at.

Lanjutkan memohon : "Ya Allah berilah saya informasi dan petunjuk (hidayah)". Lalu diamlah sambil menyampaikan apa yang menjadi
persoalan kita. Tunggu keputusan Allah yang akan disampaikan melalui getaran ilham (kalam), atau tuntunan (isymat) yang terkadang
disampaikan melalui tanda alam sambil dibarengi perasaan yang jelas. Atau lebih enak lagi kalau disampaikan berupa keadam yang
sebenarnya (kasyaf), dimana kita. ditampakkan keadaan dengan gambar yang jelas tanpa hijab (clear voyance). Apa pun bentuknya,
sernua petunjuk itu adalah baik dan berguna. Tetapi jangan mengatur kehendak Allah, biarkan Dia yang menuntun dengan kemauan-
Nya yang haq.


Kemudian kita lanjutkan dialog kita dengan mengatakan: "Ya Allah mohon kesembuhan (afiat)". Pikirkan bagian tubuh kita yang terasa
sakit, lalu sampaikan rasa sakit tersebut sehingga Anda merasakan ada respons getaran yang mengalir terhadap bagian yang sakit itu.
Pelan-pelan akan terasa berkurang rasa sakitnya. jangan memaksa Allah dalam melakukan penyembuhan terhadap sakit Anda, kita
diminta untuk berserah diri. Kalaupun Allah menolak untuk menyembuhkan, itu pun akan disampaikan melalui shalat Anda dan Anda pun
dipersiapkan (dialiri rasa bersedia oleh Allah) untuk menerima atas keputusan Allah tersebut, sehingga sakit bukan lagi sebagai siksaan
tetapi menjadi sarana untuk menyerahkan diri dengan serela-relanya.

Kemudian tutuplah dengan :"Ya Allah ampuni aku".


Praktek duduk iftirasy

Duduklah dengan tenang dan berdialoglah dengan Allah dengan sebenar-benarnya.
Rabbighfirli. Diarnlah sampai Anda merasakan respons ampunan Nya.
Warhamni. Diamlah sampai ada aliran rasa kasib menelusup ke dalam jiwa.
Wajburni. Diarnlah, biarkan energi llahi rnembenahi kekurangan dan kelemahan kita.
Warfa'ni. Diamlah sejenak agar ketinggian deraiat Allah mengangkat martabat kita.
Warzuqni. Diamlah. Bukan melamun tetapi menyampaikan hajat kita tentang persoalan rizki dan usaha kita.
Pastikan sampai ada pencerahan tentang jalan keluar maupun kabar gembira dari Allah.
Wahdini. Mohonlah petunjuk dengan penuh kesadaran dan menunggu informasi yang kita butuhkan.
Wa a'fini. Serahkanlah kontrol atas kesehatan tubuh yang tampak maupun yang tidak tampak Rasakan
munculnya perubahan-perubahan secara fisik atau berkurangnya rasa sakit.
Wa'fu'anni. Haturkan permohonan maaf kepada Allah dengan sepenuh jiwa, agar renspon maaf dari Allah itu
dikirimkan ke daiam jiwa sehingga kita bisa merasakan kelegaan yang luar biasa.



Tasyahud awal dan akhir


Tasyahud merupakan persaksian dan penghormatan seorang hamba kepada Tuhan semesta alam. Saat itu kita sedang berada
dihadapan Nya. Perjalanan spiritual kita telah sampai kepada tujuan utarnanya yaitu untuk ber-musyabadah dan memberi penghormatan
yang setinggi-tingginya kepada Allah. Inilah cita-cita yang paling ditunggu-tunggu oleh orang-orang mukmin, yaitu bertemu langsung
dengan Allah. Ingin mengungkapkan dan mengenang kerinduan persaksian ruh di alam azali, di saat Allah berkata: "Alastu birabbikum?
Qaluu bala syahidna - Bukankah Aku ini Tuhanmu? (jawab ruh) Tentu ya Allah, kami semua bersaksi". (QS. AI A'raaf. 172)
Kesadaran ini membuat kita tidak bisa berkata-kata lagi karena begitu besarnya rahmat Allah yang mengalir. Tanpa disadari derai air
mata tiba-tiba membasahi pipi, bahkan tubuh kita bergetar di saat mengatakan: "Asyhadu an laailaha illallah wa asyhadu anna
muhammadar rasulullahi ". Entah apa lagi yang bisa diucapkan kepada Nya kecuali hanya memberi salam penghormatan yang tinggi
dan menitip salam kepada kekasih Allah, Muhammad yang mulia. Juga menitip salam kepada hamba hamba yang bersanding disisi Nya,
yaitu para nabi dan para wali. Pertemuan ini akan selalu kita adakan sesering mungkin agar rahmat itu tidak putus dan informasi (ilham)
akan selalu mengalir untuk menjadi petunjuk hidup pribadi kit


Ya Allah, seandainya orang-orang tahu, bahwa Engkau selalu menjawab pesoalan-persoalan manusia secara langsung, barang kali
mereka akan bolak-balik datang untuk bertanya kepada Mu. Seandainya mereka tahu, bahwa rahmat Mu bisa dirasakan benar-benar
ada, langsung ke dalam dada, barang kali mereka akan datang terus menerus tidak kenal waktu untuk meminta Engkau mengisi
dadanya dengan ketenangan yang sejuk. Seandainya mereka tahu tentang rahasia ketinggian spiritual shalat, mereka. akan menunggu
waktu-waktu shalat dan melakukannya dengan hati yang senang dan gembira.

Semoga keselamatan, rahmat dan keberkatan Allah untulk semua ummat. Sebarkan salam ke seluruh penjuru agar terjalin hubungan
silaturrahmi yang baik dan menjadi dasar perdamaian antar sesama manusia di muka bumi in

Praktek tasyahud

Attahiyyatul mubarakatush shalawatut thayyibatulillah. Sadari, bahwa Anda sedang bertemu dengan Allah (musyahadah). Sikap ihsan
ini harus dijaga agar Anda selalu mendapatkan getaran iman secara konkrit serta keberkatan Nya. Sampaikan salam penghormatan
yang paling tinggi kepada Allah dan tundukkan hati agar keberkatan itu mengalir ke dalam hati kita. Diarnlah sejenak dan rasakan
respons keberkatan tersebut.
Assalarnu'aka ayyihannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuhu. Ucapkan salam kepada Nabi kita agar rahmat dan keberkatan
dari Allah SWT selalu tercurah kepadanya.
Assalamu'alaina wa'ala 'ibadillahish shalihin. Ucapkan salam kepada ruh kita sernua dan ruh harnba-hamba yang saleh yang
berada di sisi Allah
Asyhadu an laa ilaha illailahu wa asyhadu anna muhammadar rasulullahi. Berikrarlah dengan sungguh-sungguh dihadapan Nya.
Anda benar-benar bersaksi (ma'rifatullah) atas kebenaran keberadaan Allah dan Rasul Nya.
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama shallaita 'ala ibrahim wa 'ala ali ibrahim. Berdoalah kepada
Allah dan titipkan salam agar Allah mengalirkan salawat kepada Rasulullah dan keluarganya sebagaimana Allah telah memberikan
salawat kepada Nabi lbrahim dan keluarganya.
Wa barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali ibrahim fil'alamina innaka hamidum
majiid. Mohonlah keberkatan untuk Nabi dan keluarganya sebagaimana Allah telah memberikan keberkatan kepada Nabi lbrahim dan
keluarganya.
Diarnlah sejenak, kemudian tutuplah dengan salam.
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh (menoleh kekanan)
Assalamu'alaikum wa warahmatullahi wabarakaatuh (menoleh kekiri)
Bertakbirlah 'Allahu Abar".
Lepaskan ruh Anda sehingga
terarah kepada Yang Maha
Besar, Yang Tak Terbatas
Sadarkan, bahwa penglihatan
dan pendengaran yang kita
sandang, pernafasan. denyut
jantung, kekuatan diri dan
otak yang berfikir, kita
seIaraskan dengan kemauan
kodrat Ilahi.








Related Posts sesuai kategori



0 komentar: