Minggu, 17 Januari 2010

Resensi

Judul penelitian: Terapi Identifikasi
Nama Peneliti:Bahril Hidayat Lubis ,S.psi

Ringkasan dan Hasil Penelitian

Terapi Identifikasi merupakan bentuk teknik penyembuhan gangguan psikosis yang berlandaskan 3 teknik terapi yaitu terapi kognitif,RET,dan terapi transpersonal berupa Tafakkur,muhasabah,tadabbur qur'an,dan doa-doa khusuk.

Asumsi dasar dari terapi identifikasi adalah pertama gangguan psikologis disebabkan oleh respons stimulus instrinsik dan ekstrinsik yang malasuai.Asumsi kedua yaitu terapis harus bisa membangkitkan kompetensi kognitif klien untuk mampu berpikir secara rasional untuk menyangkal halusinasinya dan membawa klien kembali kepada dunia pengindraan dan perasaan yang nyata.
Terapi identifikasi sudah terbukti ampu karna teknik ini merupakan teknik bagi peneliti untuk mengatasi gangguang psikosisnya yang dideritanya lebih dari 3 tahun.
Dalam penggunaan teknik peneliti membagi kemampuan penderita psikosis untuk melakukan kontak lingkungan menjadi 3 fase:

1.Fase Terputus{black phase} ,sama sekali tidak;kemampuan kontak sangat kecil;tidak mampu kontak dengan realitas/lingkungan yaitu hanya mampu kontak dengan persentase 1-20%
2.Fase transisi{Grayg phase},yaitu klien masih dapat diajak komunikasi dan memahami intruksi dengan persentase 21-50%
3.Fase kontak{white phase},klien telah mampu melakukan kontak dan kooperatif dengan lingkungan yaitu kemampuan kontak dengan persentase 51-70%

klien dalam fase terputus tidak bisa ditangani dengan teknik ini namun psikofarmalogis dengan obat-obatannya sangat membantu

adapun langkah-langkah dalam terapi identifikasi terdiri dari wawancar awal,proses terapi,pengertian tindakan,dan mengakhiri terapi.

Pada tahap wawancacara adalah saat seorang terapis harus membangun chemistry dengan klien sehingga klien paham terhadap tujuan yang ingin dicapainya dan begitu juga terapis. Untuk kemudian pada tahap proses terapi disaat inilah saat dimana terapis harus ngotot untuk membantu klien berpikir secara rasional terhadapa halusinasi-halusinasinya dibarengi dengan memasukkan nilai-nilai spritual yang menguatkannya.Dan yang paling penting adalah terapis harus membantu klien untuk selalu berada dalam kesadarannya dengan memerintahkan untuk mempraktekkan kegiatan-kegiatan spiritual secara kontinu seperti sholat,zikir,muhasabah,tafakkur,dan tadabbur alqur'an.
Pada tahap ke 3 yaitu pengertian tindakan.terapis meminta klien tuk mereview nilai-nilai yang telah ia peroleh serta komitmen klien untuk kekeuh untuk terus memegang nilai-nilai spiritual yang diberikan padanya .Guna tuk melawan halusinasinya dan kekuatan untuk melawannya hanya akan timbul bila klien mempraktekkan sholat,zikir,muhassab,tafakkur,dan tadabbur qur'an dengan penuh penghayatan.
Dan tahap terakhir dari langkah terapi ini adalah tahap mengakhiri terapis ,pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap efektivitas dari proses-proses terapi yang dijalani selama ini.apakah ini menghasilkan perubahan atau tidak.

SIMPULAN
Sudah saatnya memberikan nilai positif pada penderita psikosis dan tidak menganggap mereka gila sebenarnya karna itu hanya membuat mereka makin menikmati kegilaan mereka,mereka butuh pembekalan-pembakalan nilai-nilai positif seperti nilai spritual dalam diri mereka,dan mereka harus dipandu secara berkesinambungan untuk membangkitkan kemampuan kognitif mereka sehingga mereka bisa mengatasi halusinasi-halusinasi mereka sendiri.dan tak ada yang lebih kuat ketimbang kekuatan spiritual yang berusaha dibangkitkan pada saat mempraktekkan dan memaknai kegiatan-kegiatan spiritual seperti sholat,zikir,muhasabah,tafakkur,dan tadabbur alqur'an.Diharapkan dengan melakukan tindakan-tindakan dan penanaman nilai-nilai spiritual diatas tidak hanya menyembuhkan klien dari halusinasinya tapi juga membentuknya menjadi pribadi muslim sejati yang berakhlakul karimah.

Judul:Psikologi Islam
Pengarang:Bahril Hidayat, S.psi
Tahun Penerbitan:2009
kota penerbitan:Pekanbaru
Berawal dari sebuah keresahan dan kekecewaan tentang kekeringan yang dimiliki oleh keilmuan psikologi maupun Kebrutalan kejelasan batas-batas keilmuan ini.Para ilmuwan psikologi muslim membuat inisiatif untuk membuat pendekatan psikologi baru yang lebih BERISI dan Cocok bagi para muslim ataupun para penganut agama lain.Dan akhirnya lahirlah berbagai macam kegiatan kegiatan-kegiatan berupa diskussi-diskussi ilmiah dari para ahli untuk merumuskan aliran psikologi baru ini.Dari pertemuan-pertemuan,dikussi lahirlah jurnal-jurnal,makalah,dan buku-buku yang dicipta oleh para ilmuwan psikologi muslim.Tentu saja semua produk produk mereka sangat relevan dan bersumber dengan alqur'an dan hadis.Dan buku ini adalah salah satu produk dari hasrat ilmuwan ilmuwan muslim.
Buku ini dirumuskan secara singkat dan sederhana oleh Bahril hidayat yang pastinya ia adalah salah satu ilmuwan yang NGOTOT untuk membangun mazhab psikologi mulia ini.Dalam Buku ini berisi mengenai psikologi islam dimulai dari filsafat keilmuan psikologi hingga alasan tentang perlu adanya satu mazhab psikologi baru yang harus menyempurnakan aliran-aliran psikologi konvensional yaitu psikologi islam.Tidak hanya itu penulis juga menjelaskan konsep-konsep dasar tentang psikologi islam yang merupakan pintu gerbang untuk memahami aliran psikologi baru ini.
Dan tentu saja hal dalam hal ini juga ada pandangan-pandang subjektif dari penulis tentang beberapa konsep psikologi islam.Namun hal itu semua pernyataan penulis tak lepas dari lingkaran alqur'an dan hadis.Tema-Tema mulai dari psikologi islam mulai dari nafs,qalbu hingga ruh tak lepas dari bidikan penulis buku ini.Hingga tentang Struktur kepribadian yang indah menurut islam.
Penulis buku ini juga berpendapat bahwa untuk menjadi seorang muslim sehat berprestasi manusia haruslah mengaktifkan fungsi psikologis yang mencakup nafs,qalb,dan aqal dengan melakukan kegiatan tafakkur,tadabbur,dan pengkajian sumber hukum islam secara konsisten.
Buku ini sangat baik dibaca terutama bagi kalangan mahasiswa yang mau belajar dasar-dasar psikologi islam.

Kamis, 07 Januari 2010

"Katakanlah kepada orang laki laki yang beriman,"Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya;yang demikian itu lebih suci bagi mereka,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'Katakanlah kepada wanita yang beriman ,'hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya."{an-nuur:30-31}

dan juga dalam Petuah Rasul
"Hai ali!jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya.Kamu hanya boleh pada pandangan pertama.Adapun berikutnya tidak boleh{HR.Ahmad,Abu daud,dan Turmidzi}

"Dua mata itu bisa berzina dan zinanya ialah melihat"{HR al BUKHORI}

Usaha Allah dan Rasul dalam menjaga LIARnya motif seksual kita sangatlah KETAT.Ini dapat dilihat dengan jatuh HUKUM DOSA bagi pelaku pelaku pandangan ke 2 atau dengan kata lain pelaku yang melihat lawan jenis dengan menggunakan motif seksual.

Menundukkan pandangan Meliputi menahan pandangan dari film,majalah,TV,serta tempat-tempa terbuka seperti jalanan dan banyak lainnya.

Selain itu pula,para wanita hendaknya menutup auratnya dan tidak bersolek.Allah berfirman,

"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,kecuali yang(biasa) tampak dari padanya.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya{an-nuur:31}

Islam memerintahkan perorangan untuk meminta izin bila hendak memasuki suatu ruangan hingga ia tidak melihat aurat orang yang tidak suka dilihat auratnya.Allah berfirman,

"Hai orang-orang beriman,janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu(selalu) ingat."{an-nur:27}

"Hai orang-orang yang beriman,hendaklah budak-budak(lelaki dan wanita) yang kamu miliki,dan orang-orang yang belum balig di antara kamu,meminta izin kepada kamu tiga kali(dalam satu hari) yaitu sebelum sembahyang subuh,ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyng Isya.(itulah) tiga aurat bagi kamu{an-nuur:58}

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
1.Islam tidak menganggap motif seksual sebagai motif yang kotor serta tidak mengingkari pemenuhan kebutuhannya

2Islam Sangat "CERDIK" dalam menjaga motif seksual pada manusia untuk tidak liar ,ini terbukti dengan pelarangan melihat lawan jenis pada PANDANGAN KEDUA ato dengan kata lain Menghindari pada pandangan-pandangan yang didasari pemuasan motif seksual.Pandangan ke2=pemuasan motif seksual

3.Islam menjaga HAK PRIVASI dari tiap individu untuk tidak dilihat "KEMALUANnya" dengan memerintahkan menutup Aurat dengan menjelaskan secara DETAIL batas-batasnya.

3.Motif seksual bisa dikendalikan dan harus dikendalikan

SARAN
1.Penulis memberi saran pada diri penulis sendiri agar gak sok perfeksionis lagi dalam mengerjakan pekerjaan sehingga kebiasaan menunda nunda penulis bisa diLENYAPKAN.
2.Diharapkan pada Pembimbing jangan marah karna KELELETAN penulis,penulis siap menanggung KONSEKUENSI LoGIS atas perBUATAN PENULIS ini yaitu berupa PENGURANGAN nilai ato bahkan gk usah dikasih nilai{E juga gak apa apa tuk TAKE HOME EXAM ini ,terserah..,tp tetap objektif dengan nilai nilai lainnya.tapi jangan MARAH.terima kasih T_T

DAFTAR PUSTAKA

1.Izzuddin Taufiq,Muhammad.2006.Panduan lengkap dan Praktis Psikologi Islam.Jakarta:Gema Insani Press.

2.http://www.assalaam.or.id/forum-santri/adab/451-cara-menundukkan-pandangan.html

3.Al-qur'an~Departemen Agama RI

"Katakanlah kepada orang laki laki yang beriman,"Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya;yang demikian itu lebih suci bagi mereka,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'Katakanlah kepada wanita yang beriman ,'hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya."{an-nuur:30-31}

dan juga dalam Petuah Rasul
"Hai ali!jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya.Kamu hanya boleh pada pandangan pertama.Adapun berikutnya tidak boleh{HR.Ahmad,Abu daud,dan Turmidzi}

"Dua mata itu bisa berzina dan zinanya ialah melihat"{HR al BUKHORI}

Usaha Allah dan Rasul dalam menjaga LIARnya motif seksual kita sangatlah KETAT.Ini dapat dilihat dengan jatuh HUKUM DOSA bagi pelaku pelaku pandangan ke 2 atau dengan kata lain pelaku yang melihat lawan jenis dengan menggunakan motif seksual.

Menundukkan pandangan Meliputi menahan pandangan dari film,majalah,TV,serta tempat-tempa terbuka seperti jalanan dan banyak lainnya.

Selain itu pula,para wanita hendaknya menutup auratnya dan tidak bersolek.Allah berfirman,

"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,kecuali yang(biasa) tampak dari padanya.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya{an-nuur:31}

Islam memerintahkan perorangan untuk meminta izin bila hendak memasuki suatu ruangan hingga ia tidak melihat aurat orang yang tidak suka dilihat auratnya.Allah berfirman,

"Hai orang-orang beriman,janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu(selalu) ingat."{an-nur:27}

"Hai orang-orang yang beriman,hendaklah budak-budak(lelaki dan wanita) yang kamu miliki,dan orang-orang yang belum balig di antara kamu,meminta izin kepada kamu tiga kali(dalam satu hari) yaitu sebelum sembahyang subuh,ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyng Isya.(itulah) tiga aurat bagi kamu{an-nuur:58}

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
1.Islam tidak menganggap motif seksual sebagai motif yang kotor serta tidak mengingkari pemenuhan kebutuhannya

2Islam Sangat "CERDIK" dalam menjaga motif seksual pada manusia untuk tidak liar ,ini terbukti dengan pelarangan melihat lawan jenis pada PANDANGAN KEDUA ato dengan kata lain Menghindari pada pandangan-pandangan yang didasari pemuasan motif seksual.Pandangan ke2=pemuasan motif seksual

3.Islam menjaga HAK PRIVASI dari tiap individu untuk tidak dilihat "KEMALUANnya" dengan memerintahkan menutup Aurat dengan menjelaskan secara DETAIL batas-batasnya.

3.Motif seksual bisa dikendalikan dan harus dikendalikan

SARAN
1.Penulis memberi saran pada diri penulis sendiri agar gak sok perfeksionis lagi dalam mengerjakan pekerjaan sehingga kebiasaan menunda nunda penulis bisa diLENYAPKAN.
2.Diharapkan pada Pembimbing jangan marah karna KELELETAN penulis,penulis siap menanggung KONSEKUENSI LoGIS atas perBUATAN PENULIS ini yaitu berupa PENGURANGAN nilai ato bahkan gk usah dikasih nilai{E juga gak apa apa tuk TAKE HOME EXAM ini ,terserah..,tp tetap objektif dengan nilai nilai lainnya.tapi jangan MARAH.terima kasih T_T

DAFTAR PUSTAKA

Izzuddin Taufiq,Muhammad.2006.Panduan lengkap dan Praktis Psikologi Islam.Jakarta:Gema Insani Press.

b.Motif Cinta
Cinta adalah suatu emosi yang mendorong manusia untuk selalu memberi tanpa pamrih.

-Motif penghargaan
motif ini dapat ditunjukkan pada ayat berikut:

"Dan katakanlah,"Bekerjalah kamu,maka Allah dan Rasul-NYA serta orang orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan dikembalikan kepada{Allah} Yang Mengetahui hal yang gaib dan yang nyata,lalu diberitakn-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"{at-Taubah:105}

-Motif Loyalitas

"Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua;agama yang satu dan aku adalah Tuhanmu,maka sembahlah Aku{al-anbiyaa:92}

Hal tersebut bukan berarti bahwa islam tidak mengakui bentuk loyalitas lainnya.Islam mengakui adanya loyalitas kekeluargaan.

c.Motif Spritual

-Motif Beragama
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama{Allah};{tetaplah atas}fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.{itulah} agama yang lurus;tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui{ar-ruum:30}

Abu Hurairah r.a.meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrhanya.Kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi,Nasrani,atau Majusi.Sebagaimana binatang yang melahirkan anaknya dengan penciptaan yang sempurna.Apakah kau merasakan ada cacat padanya?"{HR BUKHARI}

yang dimaksud fitrah di sini adalah agama yang benar dan lurus, agama di mana seorang anak dilahirkan.
Motif inh tampak dengan berbagai gambarannya seperti kecemderungan manusia untuk melakukan beragam ibadah seperti mencium hajar aswad,thawaf,mencukur sebagian rambut,menyembelih hewan korban,dan sebagainya.

PEMBAHASAN

A.Motif Seksual


A.Motif Seksual

Walaupun anak yang baru memiliki alat reproduksi yang lengkap dalam tubuhnya,namun ia belum mampu menggunakannya secara optimal hingga ia mencapai kedewasaannya.

Gejala kedewasaan dan kematangan seorang individu dari lelaki dan wanita membutuhkan rentang waktu tertentu sejak masa dilahirkan beriring dengan timbulnya dengan motif seksual.

Pemenuhan atas motif ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan keturunan.Dari hubungan intercourse antara lelaki dan wanita dewasa,maka cairan vesikula seminalis dan kelenjar prostat yang kemudian disebut semen disemburkan dari penis lelaki untuk masuk ke dalam organ reproduksi wanita.
Motif seksual adalah salah satu motif naluriah.Namun ,cara pemenuhannyalah yang hendaknya dipelajari dan diselaraskan dengan sosial masyarakat dan kebudayaan yang berlaku.Dengan proses belajarlah,seseorang mampu mengendalikan motif seksualnya dan membuatnya mampu memilih bagaimana mengikuti prosedur yang layak dalam pemenuhannya.

B.Pengendalian Nafsu Seksual

Hal hal mengenai pengendalian Nafsu Seksual:

pertama,Islam mengakui adanya motif ini dan tidak menganggapnya sebagai motif yang kotor serta tidak mengingkari pemenuhan kebutuhannya.Namun,Islam menegaskan bahwa pemenuhannya haruslah melalui metode yang dihalalkan dan menganggapnya sebagai suatu ibadah yang bila dipenuhi,maka pelakunya akan mendapatkan ganjarannya.

Kedua,Visi dari motif dalam perpekstif islam bukan sekedar melestarikan keturunan atau spesies kelak,sebagaimana yang dilakukan oleh binatang.Namun juga untuk menjaga garis keturunan dan asal usul,sehingga manusia lebih bebas untuk bisa memilikh keturunan yang banya.Hal ini tidak bisa direalisasikan kecuali melakui perkawinan yang sesuai dengan syariat.Karena itu islam mengharamkan perzinaan dan juga semua pernikahan yang diharamkan.

Allah berfirman,
"Hai manusia,sesungguhnya kami menciptakan kamu dari sesesorang laki-laki dan seseorang wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.Sesungguhnya orang yang paling muliat diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakawa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."{al-Hujurat:13}

ketiga,Semua cara yang tidak bisa merealisasikan visi misi motif menjaga spesies dan menjaga garis keturunan ,maka cara tersebut adalah cara yang menyimpang dan pemenuhannya dalam perpekstif islam diharamkan,seperti homoseksual,seks abnormal,menyetubuhi binatang dan banyak lainnya.

Keempat,Pengunduran waktu untuk dalam pemenuhannya hanya akan mendatangkan kecemasan dan goncangan kejiwaan.

Kelima,motif seksual memiliki landasan fisiologisnya.Karenanya,islam memerintahkan para pemudah yang belum siap menikah untuk berpuasa dan beribadah.

Keenam,Motif seksual banyak dipengaruhi pula oleh lingkungan sekitar.Pengaruh yang selalu datang tanpa disertai dengan pemenuhannya hanya akan mendatangkan kecemasan yang terus menerus.Karenanya,islam memerintahkan pemuda yang belum siap menikah untuk menjauhi pengaruh tersebut ,yakni dengan selalu menundukkan pandangan.Allah berfirman,

"Katakanlah kepada orang laki laki yang beriman,"Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya;yang demikian itu lebih suci bagi mereka,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat

Rabu, 06 Januari 2010

A.PERILAKU MANUSIA MERUPAKAN PRILAKU TERMOTIVASI

"Diriwayatkan dari UMAR ibnul khattab bahwa Rasulullah bersabda,sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya."{HR BUKHARI}

Dari hadis diatas menyatakan adanya kesamaan fenomena kejiwaan dalam setiap individu manusia,yaitu adanya motivasi dalam setiap perbuatan.Tidak ada baik hal ini disadari secara penuh maupun tidak disadarinya.

Niat dalam hadis di atas tidak bisa disamakan dengan motivasi dalam kajian psikologi.Niat adalah keyakinan dalam hati dan kecenderungan ataupun arahan untuk melakukan suatu pekerjaan tertetentu.Sedangkan,motivasi adalah kebutuhan yang timbul atas dasar ini.

Jadi dapat diambil benang merah bila kita ingin memahami prilaku manusia.Cukup melihat motivasi yang mendasari prilakunya sehingga kita bisa menganalisa dan memberi solusi atas problem problem yang dimilikinya.

B.Definisi Motivasi dan Kebutuhan

Penulis buku ash-shihah an-nafsiyyah fi DhAU 'i' 'Ilmin Nafsi wal Islam{Kesehatan Mental dalam Perpektif Psikologi dan Islam} mengungkapkan,
"Kebutuhan adalah satu definisi keniscayaan yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam diri manusia,baik disebabkan oleh cacat materi maupun non-materi.Juga menimbulkan kekhawatiran dan keterguncangan dalam diri hingga menuntutnya untuk bisa terus beraktifitas hingga ia bisa memenuhi kebutuhannya dan keseimbangannya pun kembali seperti sediakala."

Sedangkan motivasi adalah satu definisi keniscayaan yang menunjukkan keterguncangan yang timbul karena adanya ketidakseimbangan fisiologis atau psikologis."
Dengan demikian,dipahami bahwa kebutuhan mendorong dan memotivasi makhluk hidup untuk beraktifta7 dan mengerahkan tenaganya.

C.Motivasi Terbagi Dua: Naluriah dan Kognitif

1.Motivasi Naluriah

Motivasi naluriah adalah motivasi yang muncul dari suatu kekurangan atau ketidakseimbangan fisiologis.Hal ini disertai dengan kekhawatiran dalam diri hingga mampu mengegerakkan semua daya untuk memuaskannya.

Contoh Motif Naluriah{motivasi menjaga Kelangsungan Hidup}>BOLD

a.Motif Lapar>motif yang dialami oleh manusia dan sebagian bintang.Motif ini merupakan bagian dari motivasi menjaga kelangsungan hidup yang akan menyertai setiap makhluk hidup sejak ia dilahirkan hingga ia mati.

B.Motif Haus>Kebutuhan atas air sama persis dengan kebutuhan atas makanan.

C.Motif Sekresi>
Motif ini timbul akibat terkumpulnya air dalam kandung kemih hingga individu merasakan satu keinginan untuk melaskan semuanya.

D.Motif Tidur dan Istirahat>Setiap manusia yang hidup dan bergerak ,maka fisik dan pikirannya akan terus sibuk bekerja.Ia membutuhkan sedikit waktu untuk istirahat.

e.Motif Bernapas>sesaat setelah seorang bayi hadir ke dunia,maka ia akan langsung menghirup napas pertamanya hingga ia akan melakukannya secara berkesinambungan.

F.Motif Menjaga Keturunan

Motif untuk menjaga keturunan adalah motif naluriah yang bertujuan menjaga kelestarian spesies.Motif yang terpenting dan tercakup dalam motif ini adalah motif seksual dan motif keibuan.
-Motik Seksual
-Motif Keibuan
2.Motif Kognitif
Motif kognitif ini tidak berkaitan dengan dasar dasar biologis dalam diri manusia.Ia adalah kebutuhan yang dipelajari manusia dari lingkungan dan sosial masyarakatnya.Kebutuhan untuk dihargai adalah kebutuhan kejiwaan dan tidak ada hubungannya dengan organ tubuh.Seperti seorang anak memperlajari kebaikan dan keburukan,hal terpuji dan hal yang tercela.

Contoh Contoh Motif Kognitif :

a.Motif Psikis
-Motif Keamanan

ayat alqur'an menjelaskan:

"Karena kebiasaan orang orang Quraisy,{yaitu} kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.Maka,hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini{ka'bah} yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan"{Quraisy:1-4}

Definisi rasa aman yang dipahami setiap individu sangat beragam,tergantung pada tingkatan usianya dan juga pendidikannya,khususnya pendidikan yang berkemban pada masyarakatanya.
Keterlambatan dalam pemenuhan kebutuhan psikis akan membuat individu merasa cemas dan hai ini akan mengguncang kejiwaan dan optimisme hidupnya hingga ia bisa memenuhi kebutuhannya tersebut.

-Motif untuk mengetahui sesuatu

Peristiwa ini bisa tampak pada diri seorang anak kecil yang belum bisa berbicara,maka ia akan mengeksploras dan mengamati keadaan sekelilingnya dengan menyentuh semua barang yang ada didekatnya untuk kemudian digerak gerakkan dan dihentak hentakkan.
Allah juga telah memberikan wahyu kepada manusia,suatu ilmu pengetahuan yang melebihi penalaran akan manusia.Dengan wahyulah manusia mampu memenuhi rasa ingin tahunya akan hal hal ghaib dan hal hal yang tak bisa dilihatnya.

-Motif untuk mengaktualirasikan dirinya
Manusia mengorbankan beberapa kegiatan untuk melakukan aktualisasi.Aktualisasi adalah suatu bentuk ADAnya manusia.Tanpa aktualisasi diri kepribadiaan manusia akan menjadi kepribadian tanpa makna.

b.Motif sosial